Jakarta–Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar US$497 juta pada Maret 2016, dengan nilai ekspor mencapai US$11,79 miliar dan impor US$11,30 miliar.
Kepala BPS Suryamin mengungkapkan, bahwa surplus neraca perdagangan secara bulanan memang agak menurun, namun angka surplus ini masih bisa bertahan pada setiap bulannya.
“Secara kumulatif, Januari-Maret 2016 neraca perdagangan juga surplus sebesar US$1,65 miliar,” ujar Suryamin di kantor Pusat BPS, Jakarta, Jumat, 15 April 2016.
Dia menjelaskan, nilai ekspor Indonesia Maret 2016 mencapai US$11,79 miliar atau mengalami peningkatan 4,25% dibanding ekspor Februari 2016. Sementara dibanding Maret 2015 menurun 13,51%.
Untuk ekspor nonmigas Maret 2016, kata dia, BPS mencatat sebesar US$10,56 miliar, atau mengalami kenaikan 3,58% dibanding Februari 2016, sementara dibanding ekspor Maret 2015 turun 9,29%.
Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Maret 2016 mencapai US$33,59 miliar atau menurun 14% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$30,14 miliar atau menurun 9,64%.
Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Maret 2016 terhadap Februari 2016 terjadi pada bahan bakar mineral sebesar US$105,9 juta (10,10%), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada perhiasan/ permata sebesar US$228,1 juta (23,28%).
Ekspor nonmigas ke Amerika Serikat Maret 2016 mencapai angka terbesar yaitu US$1,25 miliar, disusul Jepang US$1,07 miliar dan Tiongkok US$1,01 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 31,50%. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar US$1,15 miliar.
Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari-Maret 2016 turun 6,70% dibanding periode yang sama tahun 2015, dan ekspor hasil tambang dan lainnya turun 23,86%, demikian juga ekspor hasil pertanian turun 17,44%.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari-Maret 2016 berasal dari Jawa Barat sebesar US$6,07 miliar (18,08%), diikuti Jawa Timur US$4,87 miliar (14,49%) dan Kalimantan Timur U$3,35 miliar (9,97%).
Sedangkan nilai impor Indonesia Maret 2016 mencapai US$11,30 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 11,01% apabila dibandingkan dengan Februari 2016, namun jika dibanding Maret 2015 turun 10,41%.
Lebih lanjut dia merinci, untuk impor nonmigas Maret 2016 mencapai US$9,77 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 7,88% jika dibandingkan dengan Februari 2016, namun apabila dibandingkan Maret 2015 turun 5,56%.
“Impor migas Maret 2016 mencapai US$1,53 miliar atau naik 36,25% jika dibandingkan Februari 2016, namun apabila dibandingkan Maret 2015 turun 32,54%,” tukas Suryamin.
Secara kumulatif nilai impor Januari-Maret 2016 mencapai US$31,94 miliar atau turun 13,05% dibanding periode yang sama tahun lalu. Kumulatif nilai impor terdiri dari impor migas US$3,87 miliar (turun 36,51%) dan nonmigas US$28,06 miliar (turun 8,37%).
Peningkatan impor nonmigas terbesar Maret 2016 adalah golongan mesin dan peralatan mekanik US$95,8 juta (5,98%), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan kendaraan dan bagiannya US$55,2 miliar (11,12%).
Tiga negara asal barang impor nonmigas terbesar Januari-Maret 2016 adalah Tiongkok dengan nilai US$7,13 miliar (25,40%), Jepang US$3,01 miliar (10,72%), dan Thailand US$2,38 miliar (8,47%). Impor nonmigas dari ASEAN mencapai pangsa pasar 22,77 persen, sementara dari Uni Eropa 9,69%.
Nilai impor golongan bahan baku/penolong dan barang modal selama Januari-Maret 2016 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing sebesar 15,21% dan 18,22%. Sebaliknya impor golongan barang konsumsi meningkat 23,74%. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More