Jakarta–PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus mencatat peningkatan pada penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga pertengahan Maret 2016 ini.
Direktur Utama BRI, Asmawi Syam mengungkapkan, sampai dengan pertengahan Maret 2016 ini, perseroan telah menyalurkan KUR mencapai sekitar Rp16 triliun. Di mana sepanjang tahun ini pemerintah menargetkan BRI dapat menyalurkan KUR sebesar Rp67,5 triliun.
“KUR BRI 2016 Rp16,76 triliun sampai dengan per kemarin, dengan totral debiturnya 770.315,” ujar Asmawi di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin, 14 Maret 2016.
Secara rata-rata plafon pinjaman KUR jenis ritel perseroan menyentuh Rp150 juta. Sementara itu, rata-rata kredit yang diambil debitor KUR jenis mikro sebesar 15 juta. Perseroan juga mencatatkan rata-rata plafon pinjaman KUR jenis TKI berada di angka yang sama dengan mikro, yakni sekitar Rp15 juta.
Secara rinci, tahun ini perseroan ditargetkan pemerintah dapat membukukan KUR mikro sebesar Rp61 triliun, ritel Rp6 triliun, dan Rp500 miliar untuk KUR jenis TKI. Sejauh ini, Daerah yang banyak menyerap KUR BRI antara lain Makassar, Denpasar, Yogyakarta, dan Semarang.
Mengenai referral agent, Asmawi menjelaskan, sampai saat ini, total agen Laku Pandai termasuk BRILink sudah mencapai sekitar 65 ribu. Namun, persetujuan dan proses lebih lanjut terkait dengan pengajuan KUR ini tetap diproses di kantor cabang.
“Agen Laku Pandai itu, termasuk agen BRILink BRI bisa menerima KUR, tapi mereka tidak bisa memutuskan. Jadi mereka hanya menerima nanti yang memutuskan kantor cabang disana,” (*)
Editor: Paulus Yoga