Mantan Mendag Lutfi Tanggapi Pernyataan Anies Soal Anggaran IKN Mau Dialihkan

Mantan Mendag Lutfi Tanggapi Pernyataan Anies Soal Anggaran IKN Mau Dialihkan

Jakarta – Mantan Menteri Perdagangan pada Kabinet Indonesia Bersatu II dan Kabinet Indonesia Maju, Muhammad Lutfi menanggapi pernyataan Calon Wakil Presiden Anies Baswedan terkait dengan pengalihan anggaran Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang sebesar Rp470 triliun.

Menurutnya, keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memindahkan Ibu Kota sudahlah tepat. Pasalnya, Ibu Kota saat ini yakni Jakarta sudah sangat berisiko. Apalagi, ada wacana Kota Jakarta dan Kota Bandung, Jawa Barat akan menyatu menjadi satu kota di 2045, dengan jumlah penduduk yang diperkirakan mencapai 75 juta jiwa. 

Baca juga: 305 Investor Nyatakan Minat Berinvestasi di IKN, Ini Rinciannya

“Bisakah dibayangkan, polusinya pada tahun 2045 seberapa parah? Sampahnya seperti apa? Bagaimana mengurus Listriknya? Jadi nanti orang baru bisa mikir solusi untuk memindahkan ibukota baru dipikirkan nanti, akan menjadi sebuah problema yang tidak bisa diselesaikan pada masa itu,” ujar Lutfi dikutip Jumat, 1 Desember 2023.

Adapun pernyataannya ini ia ungkapkan sebagai jawaban atas pertanyaan media tentang usul Anies Baswedan untuk membagi anggaran Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) senilai Rp470 triliun pada 14  kota di Indonesia dengan besaran anggaran masing-masing Rp33 triliun.

“Jangan menyelesaikan persoalan masa yang akan datang, dengan solusi masa lalu. Jadi saat ini kita mesti jelas. Nah, Pak Jokowi adalah ahli menyelesaikan masa yang akan datang dengan solusi masa depan,” tegas Lutfi.

Sebagai contoh dari masalah akan datang dengan solusi masa depan, yaitu Moda Raya Terpadu (MRT). Dimana sebelum MRT tercetus sebagai proyek menekan kemacetan di Jakarta, Jokowi datang di Jakarta, sekitar tahun 2012. Saat itu, yang pertama kali diselesaikan adalah MRT.

Baca juga: Realisasi Nilai Investasi IKN Capai Rp35 Triliun, Berikut Sebaran Proyeknya

“MRT juga begitu, sempat ditolak oleh politisi – politisi, karena dianggapnya subsidinya terlalu tinggi. Tetapi Pak Jokowi pada saat itu juga melaksanakan hal yang sama. Beliau mengatakan bahwa manfaat daripada MRT ini sangat tinggi. Dan lihat, begitu MRT yang pertama selesai, MRT yang kedua langsung dibangun. Karena rakyat merasakan bahwa manfaatnya itu sangat tinggi buat masyarakat Jakarta,” ungkap Lutfi.

Lebih lanjut, tambah dia, Indonesia membutuhkan sosok pemimpin seperti Jokowi. “Pak Jokowi adalah ahli menyelesaikan masalah yang akan datang dengan solusi masa depan. Memang kadang-kadang, Pak Jokowi berpikir out of the box. Untuk itu saya berterimakasih kepada Pak Jokowi,” pungkasnya. (*)

Related Posts

News Update

Top News