Jakarta – PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) menyetujui untuk memberhentikan dengan hormat Daniel Budirahayu sebagai Direktur Utama yang telah meninggal dunia, sekaligus menunjuk Henry Koenaifi sebagai Direktur Utama yang disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Dalam RUPSLB juga diputuskan untuk menunjuk Yulius Purnama Junaedi sebagai Wakil Direktur Utama. Dengan susunan manajemen yang baru ini diharapkan kedepannya perseroan dapat memperkuat seluruh lini bisnis yang dimiliki dan akan melanjutkan kolaborasi dengan seluruh ekosistem dari Salim Group.
“Kami mengucapkan terima kasih atas sumbangsih dan pengabdian Almarhum Daniel Budirahayu selama menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan,” ujar Komisaris Utama PT Bank Ina Perdana Tbk Inawaty Handojo dikutip 24 Mei 2023.
Ia menambahkan, dengan hadirnya Henry Koenaifi sebagai Direktur Utama dan Yulius Purnama Junaedi sebagai Wakil Direktur Utama juga diharapkan dapat memiliki terobosan dalam strategi bisnis Bank Ina serta mampu mengakselerasi seluruh lini bisnis dan komponen stakeholders sehingga, Perseroan bisa memberikan kontribusi yang signifikan dan semakin kompetitif di industri perbankan nasional.
“Pengangkatan Henry Koenaifi sebagai Direktur Utama dan Bapak Yulius Purnama Junaedi sebagai Wakil Direktur Utama yang baru bisa menjadi energi positif bagi manajemen Bank Ina. Sehingga ke depan, ada terobosan dalam strategi bisnis serta mampu mengakselerasi seluruh lini bisnis dan komponen stakeholders Perseroan sehingga Perseroan memberikan kontribusi siginifikan bagi perkembangan bisnis Perseroan,” ucapnya.
Sementara itu, Henry Koenaifi memiliki berbagai strategi untuk menjalankan sejumlah program yang telah direncanakan oleh Bank Ina Perdana. Mengingat sejumlah isu global yang berkembang, seperti ancaman resesi global dan pengaruhnya bagi perekonomian nasional, manajemen Bank Ina siap untuk menghadapi tantangan tersebut dan bersinergi untuk menjawab kebutuhan nasabah di Indonesia.
“Kita telah menyiapkan program prioritas untuk menjawab tantangan yang terjadi pada dunia perbankan, terutama karena isu global yang terjadi, dan Bank Ina optimis, melalui sinergi dengan stakeholders dan kerja keras dapat menghadapi tantangan tersebut, serta menjawab kebutuhan nasabah di Indonesia”. Imbuh Henry Koenaifi.
Asal tahu saja, Henry Koenaifi memiliki pengalaman panjang di PT Bank Cental Asia Tbk (BCA). Pria yang meraih gelar MBA di Monash University itu merupakan Presiden Direktur PT BCA Finance pada periode 2000-2008. Lalu sejak Februari 2008 ia ditunjuk menjadi Direktur BCA hingga berakhir pada 2021.
Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan Perseroan pada kuartal pertama 2023. Laba bersih mengalami peningkatan mencapai Rp58,83 miliar naik tujuh kali lipat atau 639,52 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya mencapai Rp 7,95 miliar.
Peningkatan laba tersebut didorong oleh capaian pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang naik hingga dua kali lipat menjadi Rp185,08 miliar. Sementara jika dilihat dari sisi intermediasi, Bank Ina telah berhasil menyalurkan kredit Rp11,08 triliun pada kuartal I/2023 atau mengalami peningkatan hingga 104,8 persen (yoy).
Aset Perseroan pun juga ikut naik 21,23 persen yoy menjadi Rp21,41 triliun dalam tiga bulan pertama tahun 2023 yang didukung pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar Rp17,25 triliun atau naik 19,95 persen yoy.
Berikut ini susunan direksi dan komisaris Bank Ina Perdana sesuai keputusan RUPSLB Tahun 2023:
Dewan Komisaris
Dewan Direksi
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More