Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong industri jasa keuangan khususnya perbankan kecil untuk bisa menerapkan Teknologi kecerdasan buatan (artificial intelegence/AI).
Kepala OJK Institute Agus Sugiarto menyatakan, penerapan AI dapat memberikan manfaat yang luar biasa baik dari sisi penghematan anggaran hingga kemudahan akses bagi para nasabah.
“Dengan AI ini bisa lebih menekan cost dan bisa lebih menerapkan regulasi. Dengan begitu, AI ini tentunya kedepannya bisa semakin diterapkan di industri bank kecil,” kata Agus melalui video conference di Jakarta, Kamis 4 Maret 2021.
Dikesempatan yang sama, Direktur Digital dan TI Bank BRI, Indra Utoyo mengatakan bahwa pandemi covid mendorong seluruh sektor untuk bisa bertransformasi ke digital tak terkecuali bagi perbankan. Indra menyampaikan, setidaknya terdapat beberapa manfaat yang bisa digunakan lleh industri dalam memanfaatkan AI.
“Manfaat AI dibagi 3 kelompok bisnis, yaitu manfaat bagi produk dan services kita akan jauh lebih baik, serta bisa engagement dengan pengguna bisa memberikan solusi relevan,” ucap Indra.
Sebagai informasi saja, Pemerintah juga telah membentuk Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial Indonesia dengan 5 bidang prioritas, yaitu layanan kesehatan, reformasi birokrasi, pendidikan dan riset, ketahanan pangan, serta smart city.
Dalam rencana induk pembangunan industri nasional tahun 2015-2035, disebutkan juga beberapa layanan di sektor unggulan yang perlu diterapkan AI yaitu layanan publik, pertanian dan maritim, energi dan utilitas, rantai pasok, pertahanan dan keamanan, serta keuangan dan ritel. (*)
Editor: Rezkiana Np