Jakarta — Bank Indonesia (BI) diprediksi masih akan kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate miliknya pada tahun 2019 mendatang. Proyeksi tersebut seiring dengan kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (The Fed) yang masih akan berlanjut hingga tahun 2019.
Hal tersebut disampaikan oleh Chief Economist Bank Mandiri Anton Gunawan pada acara Outlook Ekonomi Indonesia 2019 di Plaza Mandiri Jakarta. Anton menyebut, pada tahun depan penyeuaian suku bunga BI masih dapat naik dua kali.
“Dengan The Fed Rate masih akan naik lagi 2019, kami lihat BI akan naikkan dua kali lagi, jadi 6,5 persen. Tapi kalau di sana (The Fed) naiknya hanya 1 hingga 2 kali, bisa saja BI 7DRRR naiknya tidak sampai dua kali,” kata Anton di Plaza Mandiri Jakarta, Rabu 12 Desember 2018.
Baca juga: Suku Bunga Acuan BI Diprediksi Capai 7% Pada 2019
Anton menambahkan, hingga saat ini bank senrtral dinilai masih terus berada dipasar untuk intervensi pasar guna menjaga stabilitas inflasi. BI dipercaya akan selalu pre-emtive, front loading, dan ahead of the curve.
Pihaknya juga memprediksi angka inflasi pada tahun 2019 mendatang masih akan stabil diangka 4%.
“Selain itu tentu mereka jaga inflasi, inflasi walau ada kecenderungan lemah tetap terjaga di range pemerintah ke arah kurang lebih 4%,” kata Anton.
Sebagai informasi, untuk suku bunga acuan BI sendiri, hingga sepanjang 2018 saja BI telah menaikkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate sebanyak 175 bps pada bulan Mei Juni, Agustus dan terakhir pada November sehingga kini berada di level 6,00%. (*)