Jakarta – Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Royke Tumilaar meyebut, rencana (initial public offering/IPO) di PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) masih menunggu momentum yang tepat. Bahkan Royke menyebut, pencatatan saham Mandiri Syariah akan dilakukan bilamana telah menjadi BUKU IV.
“Mandiri Syariah kan baru buku III, mau naik ke buku IV, kita maunya kalau bisa IPO nya di BUKU IV. Mengejar itu gimana caranya, ini lagi dipikirin,” kata Royke di Plaza Mandiri Jakarta, Jumat 24 Januari 2020.
Menurutnya saat ini banyak pertimbangan pasar yang akan dilihat. Selain itu Bank Mandiri sebagai induk akan terus mendalami proges kinerja Mandiri Syariah untuk mencari waktu yang tepat untuk pencatatan saham.
Sebagai informasi saja, Mandiri Syariah masih mencatatkan kinerja yang positif. Mandiri Syariah sendiri telah mencatatkan laba bersih disepanjang kuartal III 2019 sebesar Rp872 miliar atau mengalami kenaikan mencapai 100,38 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun per September 2019, pembiayaan Mandiri Syariah tumbuh sebesar 13,14% dari Rp65,24 triliun per September 2018 menjadi Rp73,82 triliun. Sementara dari sisi modal, bila merujuk pada laporan keuangan Mandiri Syariah, tercatat total modal inti (tier 1) sebesar Rp8,39 triliun per September 2019.
Meskipun meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak 8,82% secara year on year (yoy), posisi modal inti tersebut masih sangat jauh dari ketentuan modal inti BUKU IV yang minimal sebesar Rp30 triliun. (*)
Editor: Rezkiana Np