Jakarta–PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengklaim mendukung berbagai kebijakan dan aturan baru yang akan dikeluarkan pemerintah terkait upaya optimalisasi kesejahteraan industri kelapa sawit. Salah satunya, melalui program pembiayaan yang terintegrasi dari hulu ke hilir dalam mendukung pertumbuhan industri sawit nasional.
”Hingga saat ini, outstanding kredit di sektor perkebunan kelapa sawit (on farm) mencapai Rp48,97 triliun atau sebesar 8,54 persen dari portofolio kredit Bank Mandiri, dengan kualitas kredit yang sangat baik,” ujar Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo di Jakarta, Kamis, 9 Maret 2017.
Menurutnya, Bank Mandiri juga telah mengimplementasi program pembiayaan kepada perkebunan plasma binaan dengan pola kemitraan bersama perusahaan sawit berskala besar. Dalam berbagai dukungan tersebut, pihaknya juga berkomitmen untuk tetap mengedepankan penerapan bisnis perbankan yang mengacu pada prinsip green banking.
“Pola kemitraan ini cukup efektif untuk membantu pekebun mendapatkan akses pendanaan jangka pendek,” ucapnya.
Industri perkebunan kelapa sawit nasional memiliki potensi yang sangat besar. Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), produksi CPO nasional mencapai 31,5 juta ton dan PKO sebesar 3 juta ton sehingga total keseluruhan produksi minyak sawit Indonesia adalah 34,5 juta ton pada tahun lalu.
Sementara, harga CPO global rata-rata tercatat sebesar US$700 per metrik ton sepanjang 2016, atau naik 14% dibanding harga rata-rata 2015. Kemudian untuk ekspor minyak sawit Indonesia (CPO dan turunannya) pada tahun lalu mencapai sebesar 25,1 juta ton, dan talah menyumbangkan devisa senilai US$18,1 miliar. (*)
Editor: Paulus Yoga