Jakarta – Bank Indonesia (BI) memberikan penghargaan BI Award 2019 kategori Bank Konvensional Pendukung Pengendalian Moneter Rupiah dan Valas Terbaik serta Bank Pendukung Pendalaman Pasar Uang Terbaik kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Tak hanya itu, Bank Mandiri cabang Sorong juga terpilih menjadi Kantor Bank Pengelola Kas Titipan Terbaik.
Penghargaan tersebut diberikan oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo kepada Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman A. Ariyanto, dan Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Darmawan Junaidi serta disaksikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Jakarta, Kamis (28/11) malam.
Menurut Sulaiman, konsistensi Bank Mandiri dalam mendukung BI didasari oleh komitmen perseroan untuk menjadi institusi keuangan yang berperan aktif dalam penciptaan industri finansial domestik yang kuat serta mampu mendukung ekonomi nasional.
“Dalam mendukung pengendalian moneter, misalnya, kami memiliki basis nasabah eksportir yang sangat besar sehingga mampu menyediakan kebutuhan valas di pasar. Lalu, struktur pendanaan yang sangat kuat membuat Bank Mandiri mampu menyalurkan rupiah di pasar uang antar bank sehingga fluktuasi suku bunga di pasar uang antar bank relatif stabil,” kata Sulaiman melalui keterangan resminya, di Jakarta, Jumat 29 November 2019.
Dia menambahkan, saat ini volume transaksi valas Bank Mandiri mencapai USD 700Juta per hari atau hampir 35% dari rata-rata volume harian transaksi valas antar bank di Indonesia.
Sedangkan dalam mendukung pendalaman pasar uang, jelasnya, Bank Mandiri aktif membantu BI mengembangkan produk-produk di pasar keuangan domestik. Contohnya, melalui produk transaksi repo antar bank dimana Bank Mandiri menjadi market leader dan aktif mensosialisasikan produk ini kepada industri perbankan nasional.
“Untuk transaksi repo, per November tahun ini, kami telah mencatatkan nilai transaksi hingga Rp144 triliun atau 52% dari total volume repo di pasar uang antar bank, dengan jumlah mitra perbankan 63 bank,” ungkap Sulaiman.
Tak hanya itu, Bank Mandiri juga menjadi bank pertama yang melakukan transaksi overnight index swap, dimana transaksi derivatif ini diharapkan dapat menjadi alternatif produk hedging suku bunga.
Di sisi lain, Bank Mandiri juga tercatat sebagai investor aktif dalam penerbitan Surat Berharga Komersial atau SBK yang dihidupkan kembali oleh Bank Indonesia sebagai alternative instrument pendanaan jangka pendek bagi korporasi.
“Di tahun 2019, kami menginvestasikan Rp.100 Miliar di SBK atau hampir 45% dari total penerbitan SBK di pasar uang yang mencapai Rp220 miliar,”pungkas Sulaiman. (*)
Editor: Rezkiana Np