Perihal dibutuhkannya banyak pendanaan untuk memperkuat likuiditas perusahaan dimaklumi, pasalnya perseroan membutuhkan dana jumbo untuk dapat menyalurkan kredit ke sektor infrastruktur. Apalagi menurut Royke pendanaan untuk sektor itu merupakan kredit jangka panjang.
Baca juga: Mandiri Siap Terbitkan Obligasi Rp5 Triliun
“Pada tahun ini pertumbuhan kredit Bank Mandiri diharapkan bisa 1 persen hingga 2 persen di atas rata-rata pasar. Market kan expect 11 persen sampai 12 persen. Jadi kita di 13 persen sampai 14 persen,” tambahnya.
Lebih lanjut dirinya menuturkan selain menyalurkan kredit ke corporate banking, perseroan juga akan tumbuh agresif di sektor konsuner dan ritel banking. Saat ini perseroan mengaku telah memilki program-program khusus untuk me-boosting di dua sektor tersebut. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta – Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman mengungkapkan latar belakang penembakkan terhadap Kasat Reskrim Polres… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More