Jakarta- PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. (Mandiri) mengaku siap melaksanakan himbauan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait pemberian keringanan kepada debitur yang terkena dampak bencana di Palu, Donggala dan Sigi di Sulawesi Tengah. Bank Mandiri sebagai perusahaan BUMN juga telah terjun langsung dengan menyalurkan sumbangan finansial, maupun non finansial kepada masyarakat terdampak, baik secara individu maupun dalam bingkai BUMN Hadir untuk Negeri.
“Untuk itu, kami akan mengikuti hasil assessment OJK terkait debitur yang berhak mendapatkan keringanan dalam pembayaran kredit,” kata Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman Arif Arianto di Plaza Mandiri Jakarta, Rabu 17 Oktober 2018.
Tak hanya itu, pada tahap tanggap darurat di Lombok misalnya, Bank Mandiri juga mengirimkan lebih dari 100 relawan untuk membantu penanganan korban. Perseroan juga telah membangun 271 rumah ramah gempa (RRG) di 4 dusun di desa Kekait, yakni di Dusun Thaibah, Dusun Wadon, Dusun Daye dan Dusun Kekait 2 untuk membantu proses rehabilitasi dan rekonstruksi.
Baca juga: Miliki Pencadangan Yang Kuat, Mandiri Yakin Kasus SNP Finance Tak Ganggu NPL
Adapun di Palu, Bank Mandiri juga telah mengirimkan relawan dan akan membangun 100 RRG sebagai hunian sementara bagi korban.
“Dapat kami sampaikan bahwa jumlah kantor Bank Mandiri di dua provinsi yang terdampak bencana alam sebanyak 46 kantor, dengan jumlah karyawan 1.367 orang. Saat ini sebagian besar kantor terdampak juga telah dipulihkan dan telah kembali beroperasi untuk melayani masyarakat,” katanya.
Berdasarkan pendataan internal, kata Kartika, pihaknya mencatat penyaluran kredit perseroan di Lombok, Palu, Sigi dan Donggala sebesar Rp 5,75 triliun kepada 46,277 debitur pada akhir September 2018. (*)