Jakarta – Serangan rudal terbaru Iran terhadap Pakistan menambah daftar panjang insiden yang menyebabkan ketegangan perbatasan antara kedua negara negara tetangga tersebut.
Pakistan dan Iran pun berada di ambang putusnya hubungan diplomatik setelah serangan rudal Iran ke Pakistan menewaskan dua anak dan melukai tiga lainnya pada Selasa malam (16/1) waktu setempat.
Pada hari Rabu (17/1), Pakistan menarik duta besarnya dari Teheran setelah mengecam serangan tersebut dan melarang utusan Iran untuk Islamabad yang tengah melakukan perjalanan untuk kembali ke Pakistan.
Islamabad pun menuduh Iran melanggar wilayah udara Pakistan dan media pemerintah Iran mengatakan rudal menargetkan dua pangkalan kelompok bersenjata Jaish al-Adl.
Meski retorika dari Islamabad menunjuk pada meningkatnya krisis yang dipicu oleh serangan Iran, namun kedua negara sering kali harus mengatasi ketegangan di sepanjang perbatasan mereka yang bergejolak sepanjang 900 km.
Baca juga: Kian Brutal, AS Kembali Gempur Milisi Houthi di Yaman
Rekam Jejak Konflik Pakistan-Iran
Berikut adalah catatan beberapa insiden kekerasan di masa lalu, yang turut memperburuk hubungan diplomatik antara kedua negara tersebut, dinukil dari Al Jazeera, Jumat (19/1).
Desember 2023
Jaish al-Adl (Tentara Keadilan), yang dimasukkan dalam daftar hitam Iran sebagai kelompok “teror”, yang mengaku bertanggung jawab atas serangan kantor polisi di kota Rask di Iran di provinsi perbatasan tenggara Sistan-Baluchestan, yang menewaskan 11 warga Iran. Serangan itu pun dikutuk oleh Pakistan.
Juni 2023
Sayap media militer Pakistan, Inter-Services Public Relations (ISPR), mengeluarkan pernyataan yang mengatakan “teroris” bersenjata membunuh dua tentara Pakistan di sebuah pos pemeriksaan di daerah Singwan di distrik Kech.
Pakistan pun menghubungi pihak berwenang Iran untuk menggagalkan upaya para pejuang untuk melarikan diri ke Iran.
April 2023
ISPR mengumumkan bahwa penyerang dari Iran membunuh empat tentara patroli perbatasannya di sektor Jalgai di distrik Kech.
Januari 2023
Shehbaz Sharif, yang menjabat perdana menteri Pakistan saat itu, mengutuk pembunuhan empat pejabat keamanan di sepanjang perbatasan dengan Iran di Balochistan.
Sebab, setelah serangan di sektor Chukab di distrik Panjgur, Kementerian Luar Negeri Pakistan (MFA) mendesak Iran untuk menyelidiki masalah ini dan meminta pertanggungjawaban para pelakunya. Kedutaan Besar Iran di Islamabad mengutuk serangan ini.
September 2021
Pakistan mengklaim bahwa seorang tentaranya tewas dalam penembakan lintas perbatasan dari Iran, dan menyalahkan “teroris” di Iran.
Serangan itu terjadi setelah pembukaan kembali perbatasan antara kedua negara untuk perdagangan bilateral pada 20 September, menyusul penutupan selama empat bulan karena alasan keamanan.
Februari 2021
Tentara Iran memasuki wilayah Pakistan untuk menyelamatkan dua agen intelijen yang menurut Teheran telah ditangkap oleh “teroris”.
20 April 2019
Mantan menteri luar negeri Pakistan, Shah Mahmood Qureshi, mengatakan kepada media bahwa “teroris” yang berbasis di Iran dari kelompok separatis Raji Aajoi Sangar menyerang penumpang sebuah bus di Balochistan.
Insiden tersebut menewaskan 14 orang, termasuk 10 perwira angkatan laut, tiga staf angkatan udara dan satu dari penjaga pantai.
6 Desember 2018
Empat polisi tewas dan 42 orang lainnya terluka dalam serangan bom mobil bunuh diri di markas polisi di kota pelabuhan Chabahar di selatan Iran, media Iran melaporkan.
Menteri Luar Negeri Iran saat itu Javad Zarif menyalahkan “teroris yang didukung asing” dalam apa yang secara luas ditafsirkan sebagai tuduhan terhadap Pakistan. MFA di Islamabad mengutuk serangan itu.
16 Oktober 2018
Dua belas personel keamanan Iran, termasuk petugas intelijen dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), diduga diculik di perbatasan tenggara dengan Pakistan. Jaish al-Adl mengaku bertanggung jawab atas hal ini.
Adapun, pasukan keamanan Pakistan membantu Iran mengamankan pembebasan setidaknya lima dari 12 korban penculikan dari kelompok bersenjata tersebut.
17 April 2018
IRGC mengatakan tiga personel keamanan Iran dibunuh oleh pejuang bersenjata dalam serangan lintas batas di sebuah pos perbatasan di kota Mirjaveh di provinsi Sistan-Baluchestan.
Baca juga: Israel Tegaskan Bakal Akhiri Perang Gaza, Asalkan…
22 Juni 2017
Kantor luar negeri Pakistan mengatakan angkatan udara menembak jatuh pesawat tak berawak Iran yang terbang di wilayah Punjgur. Ini adalah pertama kalinya drone Iran ditembak jatuh oleh Pakistan.
26 April 2017
Jaish al-Adl mengaku bertanggung jawab atas serangan di Mirjaveh yang menewaskan 10 penjaga perbatasan Iran.
Media pemerintah Iran melaporkan dengan mengutip pejabat polisi bahwa pembunuhan tersebut dilakukan dengan senjata jarak jauh dan “pemerintah Pakistan memikul tanggung jawab utama atas serangan tersebut”.
Serangan Sebelumnya
Jaish al-Adl telah melancarkan serangan terhadap penjaga perbatasan Iran setidaknya sejak tahun 2013 ketika kelompok tersebut menewaskan 14 tentara Iran dalam penyergapan di dekat perbatasan.
Pada tahun 2014, setidaknya lima anggota pasukan Iran diculik. Kemudian, pada Desember 2010, sebanyak 41 orang tewas dan 90 lainnya terluka dalam serangan bunuh diri di dekat sebuah masjid di Chabahar. (*)
Editor: Galih Pratama