Jakarta – PT Reasuransi Maipark Indonesia (Maipark) mencatat angka database profil exposure risiko gempa bumi di Jakarta hingga Januari 2019 senilai Rp609,75 triliun.
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Direktur Maipark Ahmad Fauzie Darwis pada acara acara seminar Infobank dengan tema “Peta Risiko Gempa Bumi dan Tsunami di Indonesia: Bagaimana Pengelolaan Gedung & Potensi Asuransi”. Ahmad mengatakan, eksposur bencana gempa di Jakarta didominasi oleh tipe low rise dengan kategori gedung berlantai kurang dari empat.
“Profil asuransi gempa bumi Jakarta yg berlantai kurang dari 4 lantai sebesar 63,49% dan senilai Rp387,12 triliun,” kata Ahmad di Jakarta, Kamis 14 Februari 2019.
Ahmad menambahkan, untuk tipe Medium Rise atau kategori gedung dengan berlantai 4 hingga 8, tercatat memiliki nilai eksposur sebesar Rp21,67 triliun atau sekitar 3,55%. Sementara untuk tipe High Rise dengan kategori gedung dengan lantai 9 hingga 20 tercatat sebesar Rp154,78 triliun atau 25,38%.
Terakhir, untuk tipe super high rise dengan kategori gedung dengan lantai diatas 20 tercatat sebesar 46,18 triliun atau sebesar 7,57% dari keseluruhan angka eksposur.
“Dengan demikian, kesimpulannya menunjukkan resiko high rise dan low rise paling besar dari keseluruhan,” tukas Ahmad.