Poin Penting
- Infobank Media Group memberikan penghargaan tertinggi kepada almarhum Mohamad Ilham Pradipta atas integritasnya menjaga kepercayaan publik dalam kasus pembobolan rekening dormant
- BRI menjamin biaya pendidikan dua anak Ilham hingga perguruan tinggi dan berencana memberi penghargaan tambahan pada HUT ke-130 BRI
- Ilham menjadi korban penculikan dan pembunuhan sindikat pembobol rekening dormant; polisi telah menangkap 18 tersangka dengan otak pelaku bernama Dwi Hartono.
Jakarta – Infobank Media Group memberikan penghargaan tertinggi kepada Mohamad Ilham Pradipta, Kepala Cabang Pembantu BRI Cempaka Mas, Jakarta. Penghargaan diberikan pada ajang “Indonesia Economic Summit 2025” di Shangri-La Hotel, Jakarta, Kamis, 2 Oktober 2025.
Penghargaan diberikan kepada Ilham Pradipta, bankir yang menjadi korban penculikan dan pembunuhan oleh kelompok sindikat pembobol rekening dormant, atas integritasnya dalam mempertahankan kepercayaan publik terhadap industri perbankan nasional, khususnya dalam kasus upaya pembobolan rekening dormant.
“Almarhum Ilham Pradipta layak menerima penghargaan tertinggi di Infobank ini karena pengabdian dan integritinya yang sangat patriotik untuk industri perbankan nasional,” ujar Eko B. Supriyanto, Chairman Infobank Media Group.
Dalam kasus pembobolan rekening dormant, menurut Eko, pegawai bank di beberapa bank lain “menggadaikan” kepercayaan publik.
”Tapi Ilham Pradipta tetap mempertahankan integritasnya, bahkan diganti dengan nyawanya,” tegas Eko.
Penghargaan akan diberikan langsung oleh Menteri Koperasi Fery J. Juliantono yang didampingi anggota BPK Fathan Subchi, Direkur Utama BRI Hery Gunardi, bankir senior Sigit Pramono, dan Chairman Infobank Media Group Eko B. Supriyanto.
Profil Mohamad Ilham Pradipta
Tiga belas tahun Mohamad Ilham Pipta mengabdi di BRI. Sebelum meninggal, Ilham Pradipta dipercaya menjadi Kepala Cabang Pembantu BRI Cempaka Mas Jakarta. Posisi yang bisa menjadi jalan lempang untuk mengantarnya ke posisi yang lebih tinggi lagi.
Tahun 2012 adalah awal Ilham Pradipta bergabung menjadi keluarga besar BRI. Itu setelah lima tahun menempuh pendidikan di Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah. Dia masuk tahun 2006 dan lulus tahun 2011.
Semasa kuliah, Ilham Pradipta tak hanya dikenal sebagai mahasiswa cerdas. Dia juga aktif, baik di kegiatan kampus maupun di luar kampus. Selain hobi mendaki gunung, dia juga aktif sebagai penyiar di Radio Metro FM sejak 2007 hingga 2009.
Baca juga: Menguak Tugas Berat Kacab Bank di Balik Kasus yang Menimpa Ilham Pradipta
Ilham Pradipta di Mata Kolega
Di BRI, selain dikenal humble dan soft spoken, Ilham Pradipta menjadi salah satu “bintang” yang bersinar di bank BUMN terbesar itu. Dia termasuk salah satu staf yang promosi jabatan relatif cepat, dari posisi Manajer kemudian menjadi Sub Branch Office Manajer di BRI Cempaka Putih Jakarta.
“Hal itu didasarkan pada kinerja almarhum dalam mengembangkan bisnis funding dan transaction di unit kerja sebelumnya,” ungkap Fajar Baskoro, Pemimpin Cabang BRI Cempaka Putih Jakarta.
Bahkan, sebelum meninggal, Ilham Pradipta sedang diusulkan untuk Pool of Candidate kenaikan sebagai Dept. Head di salah satu Regional Office BRI.
“Makanya, kami merasa sangat kehilangan. Dia sosok yang cerdas dan penuh ide, sekaligus berintegritas,” tegas Fajar.
“Sebagai keluarga besar BRI, kami sangat bangga sekaligus kehilangan sosok Ilham Pradipta. Dan, adanya reward dari Infobank ini, memberikan harapan bagi keluarga dan generasi mendatang bahwa integritas merupakan hal yang harus kita junjung tinggi,” tambah Fajar.
Beasiswa BRI untuk Sang Buah Hati
BRI, sebagai institusi tempat Ilham Pradipta berkarya, merasa prihatin atas musibah yang menimpa Ilham. Sebagai bentuk kepedulian, BRI berjanji akan menanggung seluruh biasa pendidikan dua buah hati Ilham Pradipta hingga jenjang perguruan tinggi,
“Sudah saya serahkan secara simbolis beberapa hari lalu setelah almarhum meninggal dunia,” ujar Direktur Utama BRI, Hery Gunardi.
Tak hanya beasiswa, BRI juga berencana akan memberikan penghargaan atas integritas dan dedikasi Ilham Pradipta yang dinilai luar biasa itu. Ini sebagai bentuk apresiasi BRI terhadap bankirnya yang teguh memegang integritas.
“Rencananya nanti saat ulang tahun ke-130 BRI di minggu kedua Desember, istri dan kedua anak almarhum akan diundang di acara ulang tahun,” ungkap Hery.
Hery sebagai Ketua Umum Perbanas juga tengah mendiskusikan dengan pengurus inti untuk kemungkinan organisasi bank-bank nasional itu memberikan penghargaaan kepada Ilham.
Baca juga: Dedikasi Terakhir Muhammad Ilham Pradipta, Kacab BRI yang Perginya Tinggalkan Duka
Kronologi Kasus Ilham Pradipta
Kisah tragis Ilham Pradipta dimulai dari parkiran Pusat Grosir Lotte di Pasar Rebo, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (20/8) sore. Ilham meeting dengan salah satu pimpinan Lotte dari pukul 14.20 hingga 16.30 WIB.
Usai pertemuan itu, rekaman CCTV memperlihatkan Ilham dipaksa masuk oleh beberapa orang ke dalam sebuah mobil putih yang terparkir di sebelah mobilnya dan sempat berteriak minta tolong. Ada seorang pria yang berada di lokasi mencoba mendekat, namun mobil yang membawa Dipta langsung melarikan diri.
Kamis (21/9) pagi, seorang warga menemukan Ilham sudah tak bernyawa di persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
Polda Metro Jaya berhasil mengungkap motif di balik penculikan dan pembunuhan Ilham. Dalam hitungan hari, sebanyak 18 tersangka telah ditangkap, sementara satu pelaku masih buron.
Yang cukup mengejutkan, pelaku utama yang menjadi otak penculikan ternyata Dwi Hartono, seorang pengusaha, motivator, dan pemilik aplikasi online Guruku. Yang lebih mengejutkan lagi, motifnya ternyata membobol rekening dormant di BRI.
“Motif para pelaku melakukan tindak pidana ini adalah untuk memindahkan uang dari rekening dormant ke rekening penampungan,” ungkap Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Wira Satya Putra, S.I.K., M.H. (DW)
