Jakarta – Hati Dirut BRI Sunarso saat ini sepertinya sedang berbunga-bunga. Pasalnya, dia habis dipuji oleh Presiden Jokowi. Tak tangung-tanggung. Jokowi memujinya setinggi langit.
Menurut Jokowi, kinerja BRI di bawah kepemimpinan Sunarso sangat ciamik. Khususnya dalam memimpin holding ultra mikro atau UMi. Holding ini mampu meningkatkan aksebilitas pelaku usaha ultra mikro dan mikro ke layanan keuangan resmi.
Jokowi mengaku senang dengan pertumbuhan jumlah nasabah ultra mikro dengan kehadiran UMi. Ia menyebutkan, saat ini jumlah nasabah UMi telah mencapai 8,2 juta orang.
Selain itu, anggota holding UMi, PNM, melalui PNM Mekaar telah memiliki 15,2 juta nasabah. Angka itu jauh lebih tinggi dari posisi 2015, di mana pada tahun itu jumlah nasabah PNM Mekaar baru mencapai kisaran 400.000.
“Sekarang sudah sampai 15,2 juta nasabah (PNM Mekaar),” ujar Jokowi, dalam gelaran BRI Microfinance Outlook 2024, di Jakarta, Kamis, 7 Maret 2024.
Baca juga: Bos BRI Pamer Volume Transaksi BRILink di Warung Tembus Rp1.400 Triliun
Saking senangnya, Jokowi sampai berseloroh jika Sunarso sebagai komandan tertinggi di BRI layak menerima Penghargaan Nobel. Penghargaan tertinggi yang diberikan kepada individu yang dinilai telah berkontribusi besar ke masyarakat.
Jokowi membandingkan dengan Muhammad Yunus, bankir asal Bangladesh, yang mendapatkan Penghargaan Nobel atas jasanya mengembangkan konsep pembiayaan bagi pelaku usaha ultra mikro tahun 2006. Kala itu, melalui Grameen Bank, Yunus memberikan pembiayaan ultra mikro kepada sekitar 6,5 juta nasabah.
“Bapak Muhammad Yunus dapat Nobel karena Grameen Bank memiliki 6,5 juta, ini harusnya Pak Dirut, Pak Sunarso, sudah diberikan Nobel seharusnya. Yang 6,5 juta dapat (Nobel), masa yang tadi PNM Mekaar 15,2 juta kemudian UMi bisa 8,2 juta, KUR-nya 16 juta, angka yang tidak kecil,” tutur Jokowi.
Menurut Jokowi, mengelola pembiayaan untuk pelaku usaha ultra mikro bukan hal yang mudah. Sebelumnya, segmen tersebut digarap oleh pelaku keuangan tidak resmi seperti rentenir. “Sekarang diambil oleh BRI, ini juga yang kita apresiasi,” ujar Jokowi.
Berdasarkan data Biro Riset Infobank yang diolah dari holding UMi, pencapaian holding UMi hingga Desember 2023 memang spektakuler. Tercatat, jumlah debitur mikro dan ultra mikro lebih dari 37 juta, debitur PNM yang naik kelas lebih dari 1,2 juta, rekening simpanan mikro lebih dari 173 juta, outlet co-location Senyum 1.018 outlet, dan agen BRIlink lebih dari 741 agen.
Sejatinya tak hanya kinerja ultra mikro. Berdasarkan data Biro Riset Infobank, secara keseluruhan, kinerja BRI memang ciamik. Tahun 2023, BRI berhasil membukukan laba bersih tahun berjalan secara konsolidasian sebesar Rp60,4 triliun.
Perolehan laba bank pelat merah tersebut naik 17,5 persen secara year on year (yoy) dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp51,40 triliun. Pencapaian kinerja top tersebut ditopang oleh penyaluran kredit BRI sebesar Rp1.266,4 triliun, tumbuh 11,2 persen yoy pada periode Desember 2023.
Baca juga: Cetak Rekor! Laba BRI 2023 Tembus Rp60,4 Triliun, Melesat 17,5 Persen
Kinerja moncer BRI berimbas positif bagi para pemegang saham. Sebab, di tahun 2024 ini, BRI akan membagikan dividen jumbo sebesar Rp48,1 triliun atau sebesar 80% dari laba tahun buku 2023.
Dengan demikian, nilai dividen per saham dari BRI mencapai Rp319 per saham mengacu jumlah saham yang beredar sebanyak 151,55 miliar lembar. Jumlah tersebut termasuk dividen interim yang telah dibagikan kepada pemegang saham pada 18 Januari 2024 sejumlah Rp12,66 triliun atau sebesar Rp84 per saham.
“Dengan demikian, sisa jumlah dividen tunai yang akan dibayarkan kepada pemegang saham sekurang-kurangnya sebesar Rp35,43 triliun atau sebesar Rp235 per saham,” tulis Manajemen BRI di keterbukaan informasi. (DW)