Jakarta – Majalah Newsweek baru saja merilis laporan bertajuk World’s Most Trustworthy Companies 2024. Laporan yang adalah hasil kolaborasi antara Newsweek dan Statista ini berisikan data perusahaan dari beragam sektor yang dinilai memiliki kepercayaan kuat di kalangan konsumen, investor, dan pegawai karena menghasilkan produk yang berkualitas.
Di samping itu, World’s Most Trustworthy Companies 2024 juga mendasarkan penilaiannya pada aspek keadilan pemberian remunerasi kepada karyawan serta penerapan sistem kepemimpinan yang efektif.
Pada pengadaan di tahun kedua ini, World’s Most Trustworthy Companies memasukkan 1.000 perusahaan dari 23 sektor industri di 20 negara, yang meliputi layanan keuangan, media, hingga konsumsi. Pemeringkatannya sendiri didasarkan pada survei independen pada lebih dari 70.000 partisipan dan 230.000 evaluasi dari konsumen, investor, dan pegawai pada setiap 20 negara.
Baca juga: Bankir Wanita Inspiratif Itu Bernama Xandra
Hebatnya, untuk sektor perbankan, ada enam bank asal Tanah Air yang masuk dalam list tersebut dari total 66 bank yang masuk dalam list. Tak main-main, satu di antaranya, yakni PT Bank Central Asia Tbk atau BCA menempati peringkat nomor satu.
Kemudian, disusul oleh Bank Mandiri di peringkat 16, Bank Rakyat Indonesia (BRI) peringkat 17, Bank Syariah Indonesia (BSI) peringkat 30, Bank Negara Indonesia (BNI) peringkat 36, dan Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) peringkat 57.
Bank Syariah Indonesia (BSI) menjadi satu-satunya institusi bank syariah yang masuk dalam list tersebut.
Berikut list World’s Most Trustworthy Companies 2024 untuk sektor perbankan:
- BCA (Indonesia)
- DBS Group (Singapura)
- Banco do Brasil (Brazil)
- State Bank of India (India)
- Banner Bank (AS)
- The Toronto-Dominion Bank (Canada)
- United Bank (AS)
- Lloyds Banking Group (UK)
- mBank (Polandia)
- SNB (Swiss)
- Taichung Commercial Bank (Taiwan)
- United Overseas Bank (Singapura)
- United Community Bank (AS)
- Nedbank Group (Afrika Selatan)
- Standard Chartered Bank (UK)
- Bank Mandiri (Indonesia)
- BRI (Indonesia)
- Old National Bank (AS)
- Standard Bank (Afrika Selatan)
- Bendigo and Adelaide Bank (Australia)
- OCBC (Singapura)
- Itau (Brazil)
- Nubank (Brazil)
- Fifth Third Bank (AS)
- Bank Millennium (Polandia)
- Hancock Whitney (AS)
- Umpqua Bank (AS)
- Royal Bank of Canada (Kanada)
- Grupo Financiero Banorte (Meksiko)
- BSI (Indonesia)
- Berkshire Bank (AS)
- Ameris Bank (AS)
- Indian Overseas Bank (India)
- Axos Bank (AS)
- Discover Bank (AS)
- BNI (Indonesia)
- Indian Bank (India)
- Banco de Brasilia (Brazil)
- Truist (AS)
- PNC (AS)
- Citizens (AS)
- Kotak Mahindra Bank (India)
- Luzerner Kantonalbank (Swiss)
- Capital One (AS)
- Banca Mediolanum (Italia)
- Axis Bank (India)
- FirstBank (AS)
- CommBank (Australia)
- Macquarie (Australia)
- M&T Bank (AS)
- Bank OZK (AS)
- Credem (Italia)
- Huntington (AS)
- Bank United (AS)
- ING (Belanda)
- Trustmark (AS)
- Bank BJB (Indonesia)
- Bank of Hawaii (AS)
- Canadian Imperial Bank of Commerce (Kanada)
- Bank of Georgia (UK)
- PKO Bank Polski (Polandia)
- BBVA (Spanyol)
- Industrial Bank of Korea (Korsel)
- Santander (Spanyol)
- Fineco (Italia)
- Kakao Bank (Korsel). (*) Steven Widjaja