Pembenahan kawasan di Bogor, terutama Terminal Barangsiang dan pasar-pasar diharapkan pemerintah bisa melancarkan proyek LRT. Paulus Yoga
Jakarta–Terminal Baranangsiang diminta Presiden Joko Widodo untuk dibenahi, menyusul rencana pembangunan Light Rail Transit (LRT).
Pembangunan proyek LRT sendiri dilakukan dalam dua tahap dengan total panjang 83,6 km masing-masing terdiri 3 lintas pelayanan. Presiden Joko Widodo meresmikan langsung pembangunan (groundbreaking) proyek ini pada 9 September lalu.
Tahap I lintas layanan Cibubur–Cawang–Bekasi Timur–Cawang, Cawang–Dukuh Atas dengan 18 stasiun dan panjang 42,1 km. Lalu Tahap II lintas pelayanan Cibubur–Bogor, Dukuh Atas–Palmerah–Senayan, dan Palmerah–Grogol dengan panjang 41,5 km.
Pembangunan LRT tahap I akan dimulai kuartal akhir 2015 dan selesai akhir 2018, sedang tahap II akan dimulai kuartal akhir 2016 dan diharapkan selesai 2018.
“Presiden juga minta penataan pasar-pasar, salah satunya Pasar Bogor. Karena ia (Presiden) sering lewat sana,” aku Wali Kota Bogor Bima Arya sebagaimana dikutip laman Sekretaris Kabinet, hari ini.
Menurut Bima, selama mendampingi Presiden Jokowi bersepeda. Presiden juga meminta dirinya untuk menata pasar-pasar di Bogor salah satunya Pasar Bogor di Jalan Otista.
“Kita masih mencari tempat yang pas untuk merelokasinya. Hanya saja Presiden berpesan agar relokasi tidak perlu jauh-jauh,” tukasnya.
Bima menambahkan, untuk penataan pasar, Pemerintah Kota Bogor ingin menyebar lokasi pasar ke pinggiran, karena jika pusat perekonomian berada di pusat akan menimbulkan kemacetan. (*)