Jakarta – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tak memungkiri adanya perlambatan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) di sektor perbankan. Meski demikian, Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah optimis memproyeksikan angka pertumbuhan DPK perbankan mencapai angka double digit pada tahun 2018 mendatang.
“Tahun depan DPK harapannya pasti tumbuh lebih baik. DPK naik tapi tidak spektakuler, namun tetap double digit 10 persen hingga 12 persen,” ungkap Halim di Mandiri Club Jakarta, Kamis 14 Desember 2017.
Halim menjelaskan, pertumbuhan DPK pada akhir tahun ini terlihat menurun akibat dari pertumbuhan ekonomi nasional yang masih lambat. Halim berharap, adanya aliran investasi dana asing yang masuk (capital inflow) pada tahun 2018 dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.
“Ada perlambatan memang, trennya DPK sedang melambat, DPK cerminan dari tabungan, tabungan akan bisa tumbuh kalau pendapatan naik, pendapatan tergantung pada pertumbuhan ekonomi. Lalu pertumbuhan ekonomi banyak yang memperkirakan masih di 5,2 persen hingga 5,4 persen ini masih lambat,” tambah Halim.
Sebagi informasi, menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dana Pihak Ketiga Bank tercatat tumbuh melambat. Pada bulan Oktober 2017, pertumbuhan DPK Bank sebesar 10,9 persen (yoy) atau sebesar Rp326 triliun, atau lebih rendah dibanding pertumbuhan September 2017 yang sebesar 11,69 persen atau sebesar Rp306 triliun. (*)