LPDB juga mencatat akumulasi realisasi pendapatan sejak tahun 2007 sampai dengan 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp1,12 triliun, yang bersumber dari pendapatan jasa layanan dana bergulir sebesar Rp680,40 miliar (60,69%), pendapatan jasa lainnya sebesar Rp405,01 miliar (36,12%) dan pendapatan APBN sebesar Rp 36,41 miliar (3,24%).
“Dari realisasi akumulasi pendapatan tersebut, LPDB berhasil membukukan surplus sebesar Rp625,89 miliar atau 55,83 persen dari total pendapatan yang diperoleh,” papar Kemas.
(Baca juga: Efektivitas Anggaran Wajib Dilakukan Pemerintah)
Untuk tahun anggaran 2016, LPDB berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp205,43 miliar atau 130,02% dari target pendapatan sebesar Rp140,62 miliar. Realisasi pendapatan tersebut bersumber dari pendapatan jasa layanan dana bergulir sebesar Rp142,29 miliar atau 112,43% dari target Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) sebesar Rp126,54 miliar, serta pendapatan jasa lainnya sebesar Rp63,13 miliar atau 444,88% dari target RBA sebesar Rp14,08 miliar.
“Pada tahun 2016, LPDB memperoleh surplus sebesar Rp99,01 miliar atau sebesar 48,19% dari realisasi pendapatan Tahun 2016,” tambahnya.
Di sisi lain, kata dia, LPDB juga akan menurunkan tarif layanan/bunga kepada mitranya pada 2017. Sektor Simpan Pinjam dari sebelumnya 8% per tahun sliding menjadi 7% per tahun sliding atau 0,30% per bulan flat. Sedangkan sektor riil 4,5%per tahun sliding atau 0,19% per bulan flat. (Bersambung ke halaman berikutnya)