Jakarta – Saat ini, kondisi pandemi mendorong bank untuk dapat memberikan layanan secara cepat dengan digital. Selain melakukan digitalisasi proses dan layanan yang lebih cepat tersebut kepada pelanggan, perbankan juga harus menyiapkan talent-talent atau sumber daya manusia (SDM) terbaik, blue print atau proses dan menyusun planning.
“Pertama yang harus disiapkan adalah orangnya, kedua blue print-nya apa yang akan ditetapkan, segmen pasar apa, produk apa. Setelah itu baru beli teknologinya. Teknologi apa, sekarang macam-macam. Dulu bisa buat sendiri atau beli, sekarang bisa kerjasama atau investasi. Terakhir, teknologi bisa dipakai pihak ketiga dengan sewa, dan sebagainya. Terakhir, gimana plannya apa yang harus disiapkan dan harus dicapai dengan digitalisasi itu,” ujar Arya Damar, Direktur Lintasarta, dalam acara Infobank & Lintasarta Talkshow dengan tema “Branchless Banking to Support Digitalization Innovation”, di Jakarta, Selasa, 22 Juni 2021.
Arya menambahkan, digitalisasi pada teknologi hanya mempercepat, tetapi poin yang penting adalah proses didalamnya sudah terbiasa, seperti orang atau talent-nya. Sekarang ini menurut Arya, banyak hal yang bisa digunakan oleh bank, infrastruktur sudah ada dimana mana, infrastruktur komunikasi juga ada dimana-mana dan bisa diakses, seperti cloud dan data center.
“Tinggal nanti permasalahnya adalah di Bank Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan kalau pakai pihak ketiga, bagaimana auditnya karena ini data perbankan harus dijaga,” tutupnya. (*) Ayu Utami