Ada Pelonggaran LTV, Developer Lebih Leluasa Pasarkan Properti
Jakarta – Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo menyebutkan, lima program pemerintah untuk kebutuhan rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) telah berhasil mengurangi kekurangan kebutuhan rumah di Masyarakat dari tahun 2015 hingga 2019 ini.
Dirinya menyebut, segmen perumahan masih menjadi kebutuhan pokok dari masyarakat pada umumnya khusunya bagi milenial yang ingin memiliki rumah pertamanya. Tercatat kebutuhan kepemilikan rumah yang belum bisa diatasi pada tahun 2015 mencapai 11,4 juta unit dapat ditekan menjadi 6,8 juta unit pada tahun 2019.
“Kebutuhan rumah ini sudah ada kemajuan untuk diatasi, misal backlog yang tidak layak huni dan lainnya sudah ada perbaikan signifikan dan ini berdampak langsung kepada nasyarakat,” kata Mardiasmo pada acara seminar Infobank
bersama dengan Indonesia Mortgage Bankers Association (IMBA) dengan tema “Pembiayaan Mortgage Jenuh? – Prospek Pasar Milenial, Sektor Informal dan Kolaborasi dengan Fintech” di Jakarta, Kamis 17 Oktober 2019.
Tak hanya itu, untuk backlog kebutuhan penghunian non rumah tapak salah satu contoh rumah susun juga terus berkurang dari 7,6 juta pada tahun 2015 menjadi 5,4 juta pada tahun 2019 ini. Sedangkan untuk rumah tidak layak huni juga tercatat terus menurun dari 3,4 juta unit pada tahun 2015 menjadi 1,9 juta unit pada 2019.
Mardiasmo menambahkan, kelima program yang dimiliki Pemerintah melalui Kementerian Keuangan dan Kementerian PUPR yang dapat dinikmati masyarakat adalah KPR Fasilitas Likuditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), KPR Subsidi Selisih Bunga (SSB), Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM), program Tapera, serta terakhir program subsidi BP2BT.
Dirinya berharap, kebijakan tersebut dapat terus menurunkan angka backlog kebutuhan rumah serta dapat menurunkan angka kemiskinan di masyarakat. (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More