Jakarta– Bank Indonesia terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya melalui peningkatan akses keuangan melalui lima pilar strategi.
Berdasarkan data Findex (Bank Dunia, 2014) jumlah penduduk dewasa indonesia yang telah memiliki rekening di lembaga keuangan formal sekitar 36%. Meski meningkat dari tahun 2011 yang hanya sebesar 19,6 persen, namun jika dibandingkan negara peer, angka tersebut masih rendah.
“Masih sedikitnya penduduk indonesia yang terhubung ke sistem keuangan formal dapat berdampak negatif terhadap peningkatan kesejahteraan” ujar Pungky P. Wibowo, Direktur Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, di Jakarta (13/3).
Hal tersebut menyebabkan masyarakat tidak memiliki sarana untuk memupuk aset dan menjadi tidak dikenal oleh lembaga keuangan sehingga tertutup potensi untuk mendapatkan pembiayaan dan produk keuangan lainnya.
Bank Indonesia sendiri menargetkan, inklusi keuangan di Indonesia dapat meningkat dari 36% pada 2014 menjadi 75% pada 2019. BI menetapkan 5 pilar strategi untuk meningkatkannya, yaitu, Edukasi Keuangan, Hak Properti Masyarakat, Fasilitas lntermediasi dan Saluran Distribusi Keuangan, Pelayanan Keuangan pada Sektor Pemerintah, dan Perlindungan Konsumen. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pengeluaran riil rata-rata per kapita masyarakat Indonesia sebesar Rp12,34 juta… Read More
Jakarta - Bank DBS Indonesia mencatatkan penurunan laba di September 2024 (triwulan III 2024). Laba… Read More
Jakarta - Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 15 November 2024,… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, 15 November 2024, masih ditutup… Read More
Jakarta - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang kuartal III-2024.… Read More
Jakarta - Di era digital, keinginan untuk mencapai kebebasan finansial pada usia muda semakin kuat,… Read More