Moneter dan Fiskal

Likuiditas Melimpah Jadi Faktor Krisis Moneter Tidak Terulang

Jakarta – PT Bahana TCW Investment Management (Bahana) menilai kecenderungan terjadinya krisis moneter saat ini masih sangat kecil dan berbeda jauh bila dibandingkan dengan krisis yang terjadi pada tahun 1998 lalu.

Director for Investment Strategi PT Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat menilai, walau fluktuasi nilai tukar rupiah saat ini masih sangat dalam, namun likuditas masih sangat terjaga.

“Jadi sekarang krisis 1998 dan 2018 itu beda, karena sekarang itu likuiditas masih tetap melimpahkan sekarang memang banyak kompleksitas,” kata Budi di Jakarta, Kamis 6 September 2018.

Budi menyebut saat ini ada dua faktor yang menyebabkan rupiah melemah pada beberapa hari ini. Oleh karena itu, dirinya mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk dapat lebih mencintai produk lokal dan mengimbau Pemerintah untuk lebih menekankan impor.

Baca juga: Perkuat Rupiah, BI Telah Intervensi Pasar Rp 11,9 Triliun

“Rupiah melemah karena fundamental internal kita defisit. Ini cerminan dari kita yang kurang produktif dan juga kompetitif,” kata Budi.

Sebagai informasi saja, berdasarkan Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah pada hari ini (6/9) berada di angka Rp14.891 per dolar AS, menguat tipis jika dibandingkan dengan hari sebelumnya (5/9) yang ada di angka Rp14.927 per dolar AS.(*)

Suheriadi

Recent Posts

Netflix, Pulsa hingga Tiket Pesawat Bakal Kena PPN 12 Persen, Kecuali Tiket Konser

Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More

40 mins ago

Paus Fransiskus Kembali Kecam Serangan Israel di Gaza

Jakarta -  Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More

45 mins ago

IHSG Dibuka Menguat Hampir 1 Persen, Balik Lagi ke Level 7.000

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More

3 hours ago

Memasuki Pekan Natal, Rupiah Berpotensi Menguat Meski Tertekan Kebijakan Kenaikan PPN

Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More

3 hours ago

Harga Emas Antam Stagnan, Segini per Gramnya

Jakarta -  Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Senin, 23 Desember… Read More

3 hours ago

Transaksi QRIS Kena PPN 12 Persen, Begini Penjelasan DJP

Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) buka suara terkait dengan transaksi Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS)… Read More

3 hours ago