Bekasi — Progres konstruksi pembangunan tol Cibitung-Cilincing sudah sekira 34,56%. Sementara pembebasan lahan sudah mencapai 75,32%. Keberadaan tol ini diharapkan dapat memangkas jarak tempuh dari kawasan industri Cikarang ke Pelabuhan Tanjung Priok menjadi 30-45 menit saja.
Selama ini, angkutan barang dari kawasan industri seperti Cikarang, Cibitung, dan Karawang menuju pelabuhan Tanjung Priok harus melewati tol Jakarta-Cikampek. Jalur ini terkenal padat dan macet. Jarak tempuhnya bisa berjam-jam.
“Sekarang kita tahu Cikampek-Jakarta itu di Cikunir macetnya bisa berjam-jam. Dengan Tol Cibitung-Cilincing, maka waktu yang bisa ditempuh menjadi sekitar 30 menit hingga 45 menit,” kata Thorry Hedrarto, Direktur Utama PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (CTP Tollways) di Bekasi, Rabu, 19 Desember 2018.
Pembangunan tol Cibitung-Cilincing menjadi penting demi mengurai kemacetan di tol eksisting dan memangkas jarak tempuh. Apalagi selama ini 70% kendaraan angkutan barang yang menuju pelabuhan Tanjung Priok dan sebaliknya berasal dari kawasan industri di Cibitung, Cikarang, dan Karawang.
Tol Cibitung-Cilincing dibangun oleh CTP Tollways yang merupakan perusahaan patungan anak usaha Pelindo II (IPC), yakni PT Pengembangan Pelabuhan Indonesia (PPI) lewat PT Akses Pelabuhan Indonesia (API) dengan Waskita Tollroads (anak usaha Waskita Karya).
Proyek sepanjang 34,8 kilometer ini menelan investasi hingga 10,8 triliun. Targetnya akan bisa rampung pada akhir 2019 dan beroperasi penuh awal 2020. (Ari A)