Lewat Program Ini, PHE ONWJ Berdayakan Masyarakat dan Rehabilitasi Kawasan Pesisir

Lewat Program Ini, PHE ONWJ Berdayakan Masyarakat dan Rehabilitasi Kawasan Pesisir

JAKARTA – Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) terus berupaya memberdayakan masyarakat dan melindungi ekosistem pesisir melalui program JAM PASIR (Jaga Alam melalui Pemberdayaan Masyarakat Pesisir).

Program yang telah berjalan di pesisir Karawang, Jawa Barat, tepatnya di Dusun Pasir Putih, Desa Sukajaya ini tak hanya fokus pada rehabilitasi lingkungan melalui pencegahan abrasi, dan restorasi mangrove. 

“Program JAM PASIR yang diinisiasi PHE ONWJ di Karawang dinilai memberikan dampak positif signifikan dalam memberdayakan masyarakat dan rehabilitasi Kawasan pesisir,” kata Asisten Manager Communication Relations Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa Danya Dewanti.

Baca juga : Begini Cara PHE OSES Berdayakan Nelayan Pesisir Indonesia

Menurutnya, program JAM PASIR pula turut mendorong peningkatan pendapatan masyarakat melalui transformasi istri-istri nelayan menjadi pengusaha UMKM dan pengelolaan kawasan eduwisata.

“Program JAM PASIR telah membuka jalan bagi transformasi lingkungan, kesejahteraan, ekonomi dan sosial kemasyarakatan yang positif, serta memberikan harapan baru bagi keluarga nelayan di wilayah pesisir Karawang,” jelasnya.

Diganjar Penghargaan

Berkat dampak positif yang diberikan bagi lingkungan dan masyarakat setempat, program satu ini diganjar penghargaan internasional Global Corporate Sustainability Award (GCSA) 2024 kategori Praktik Terbaik (Best Practise), peringkat Great Practise, yang digagas Taiwan Institute for Sustainable Energy (TAISE), di Taipei, Taiwan.

Diketahui, program JAM PASIR menjadi salah satu peraih GCSA 2024 dari 82 program unggulan yang datang dari 18 negara di kawasan Amerika Utara, Asia Tengah, Asia Selatan, Asia Timur Laut, Asia Tenggara, Eropa Utara, dan Eropa Barat. Ajang GCSA tahun ini memasuki tahun ketujuh, sejak pertama kali diselenggarakan pada 2018.

Baca juga : Kisah PHE ONWJ Evakuasi Kapal Nelayan di Pesisir Pantai Utara Jawa

Anugerah GCSA diberikan kepada program CSR yang digagas perusahaan yang menunjukkan kreativitas, kemampuan, dan hasil, yang selanjutnya akan berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan, lingkungan yang lestari, dan kemandirian sosial.

Keberhasilan PHE ONWJ mendapat GCSA membuktikan komitmen Pertamina dalam mengelola bisnis hulu migas yang berkelanjutan, dengan mengimplementasikan praktik tanggung jawab sosial dan lingkungan. 

“Apresiasi kepada seluruh pemenang atas dedikasi dan kontribusi yang diberikan demi terwujudnya emisi nol bersih (net zero emission) dan pembangunan berkesinambungan untuk bumi,” ungkap Eugene Chien, Ph.D, Ambassador-at-large Eugene Republic of China (Taiwan). 

Panel juri GCSA menilai, program JAM PASIR berhasil menggerakkan perekonomian masyarakat dan dapat menjadi model program untuk direplikasi dan diadaptasi di wilayah pesisir lainnya untuk menghadapi tantangan perubahan iklim. 

Awalnya, untuk menahan bencana abrasi, tim PHE ONWJ, nelayan dan warga setempat melakukan inovasi dengan membuat appostraps (alat pemecah, peredam ombak dan sedimen traps), yang dibuat dari ban bekas. 

“Inovasi ini mampu memulihkan lahan terdampak abrasi seluas 3,62 hektar, dan menambah garis pantai sepanjang 400 meter. Sebanyak 861 KK masyarakat pesisir terselamatkan dari abrasi,” kata Ery Ridwan, Head of Communication Relations & CID, PHE ONWJ.

Tidak itu saja, perekonomian warga setempat pun meningkat. Para perempuan, yang semula berprofesi sebagai pengupas rajungan, dilatih untuk mengolah potensi laut tersebut menjadi makanan olahan, seperti keripik. Pendapatan yang diperoleh Kelompok UMKM istri nelayan mencapai Rp52 juta/tahun. (*)

Editor : Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News