Jakarta – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendukung pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) meningkatkan kapasitas dan kompetensi agar bisa naik kelas, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Ini juga selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk menciptakan ekonomi
mandiri dan berkelanjutan. Untuk mendukung UMKM baik kelas, Menteri BUMN, Erick Thohir, menegaskan bahwa pelatihan dan pendampingan merupakan strategi utama untuk memperkuat fondasi pelaku UMKM. Ini akan menjadi bekal mereka oagar mampu bersaing di tingkat nasional dan global.
Terbaru, pada akhir pekan kemarin, Kementerian BUMN kembali mengadakan pelatihan “UMKM Naik Kelas”. Pelatihan yanf diadakan untuk ketiga kalinya ini diadakan di Bandung. Pelatihan ini sekaligus tindak lanjut dari peluncuran aplikasi Naksir UMKM, yang telah berhasil mengumpulkan data potensi UMKM secara nasional.
Baca juga: Ajakan Tarik Dana Massal di Bank BUMN Dinilai Berbahaya, Ini Penjelasannya
Aplikasi ini adalah sebuah platform assessment yang dirancang untuk menentukan level kematangan UMKM. Melalui aplikasi ini, UMKM dikelompokan dalam empat kelas, yaitu Kelas 1, Kelas 2, Kelas 3, dan Kelas 4, sehingga pelatihan yang diberikan dapat lebih tepat sasaran.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, selama lima tahun terakhir, pihaknya sudah bertemu dengan ribuan UMKM, mengadakan berbagai pameran, dan memberikan pelatihan di berbagai daerah.
“Pengalaman ini mengajarkan kami bahwa langkah pertama dalam membantu UMKM naik kelas adalah mengetahui di kelas mana mereka berada. Oleh karena itu, kami merancang aplikasi Naksir UMKM untuk membantu mengidentifikasi dan aspek yang perlu ditingkatkan,” paparnya dalam keterangan resmi, Minggu, 23 Februari 2025.
Di tahap awal, Kementerian BUMN memfokuskan pendampingan pada UMKM Kelas 1 untuk naik kelas. Ini menjadi wujud dukungan terharap visi misi Presiden Prabowo untuk menciptakan ekonomi mandiri dan berkelanjutan.
Pelatihan kali ini digelar di Telkom Corporate University ini diikuti oleh lebih dari 170 pelaku UMKM binaan Rumah BUMN. Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen Kementerian BUMN dalam memberdayakan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia.
“Fokus kami saat ini adalah mendampingi UMKM Kelas 1 agar dapat naik ke Kelas 2, sehingga mereka mampu bersaing dan berkontribusi lebih besar bagi perekonomian nasional,” jelas Arya.
Baca juga: Rosan Roeslani Ditunjuk Presiden Prabowo Pimpin Danantara, Pandu dan Dony Oskaria Jadi CIO dan COO
Adapun materi pelatihan kali ini disampaikan dalam kegiatan ini meliputi berbagai aspek krusial bagi pengembangan UMKM, antara lain Pelatihan NIB, PIRT, dan Sertifikasi Halal oleh Anggraeni Wulansari (PT Surveyor Indonesia), Optimalisasi Pengelolaan Keuangan UMKM oleh Agus Yayan Cahyan
(Pengawas Market Conduct OJK).Branding & Penggunaan WhatsApp Business oleh Agung Pambudi (Ecosystem Manager Impala Network).
Perwakilan sejumlah BUMN, seperti KAI, BSI, Peruri, Mandiri, PTPN, dan Telkom turut hadir di kegiatan tersebut.
Ke depannya, Kementerian BUMN bertekad terus memberikan dukungan yang lebih menyeluruh kepada UMKM, baik melalui program pelatihan, pendampingan, maupun fasilitasi akses pasar dan pembiayaan. (*) Ari Astriawan