Jakarta – Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dinilai sebagai penopang perekonomian nasional ditengah pandemi Covid-19. Bagaimana tidak 99,99% entitas bisnis di Indonesia bergerak di sektor UMKM.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Sunarso dalam peluncuran layanan kredit secara digital UMKM DigiKu. Menurutnya, UMKM telah menyumbang kontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, BRI selalu hadir untuk bantu UMKM salahsatunya melalui DigiKU.
“Dengan data 99% entitas bisnis itu UMKM. Kontribusi kepada PDB 60,8% kontribusi ke penyerapan tenaga kerja 97%. Betapa pentingnya kita kalau mau pertumbuhan ekonomi itu adalah menyangkut bagaimana bisa menyerap tenaga kerja dan datanya seperti itu,” jelas Sunarso melalui video conference di Jakarta, Jumat 17 Juli 2020.
DigiKU merupakan produk pinjaman yang ditujukan kepada UMKM yang telah terkoneksi digital (Merchant e-Commerce). Melalui produk ini, Pelaku UMKM bisa mendapatkan pinjaman modal dengan proses yang cepat dan fully digital. Untuk besarannya sendiri, para merchant bisa memperoleh tambahan modal hingga Rp20 juta dengan tenor atau jangka waktu pinjaman mulai dari 1 hingga 12 bulan.
Ia mengungkapkan, penyerapan permodalan untuk UMKM harus dipercepat guna mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional seperti saat ini. “Inovasi digital yang dilakukan Himbara seperti ini diharapkan dapat memperluas akses permodalan bagi UMKM,” pungkasnya.
Bank BRI sendiri sejak Mei 2020 sudah membuka akses pengajuan KUR lewat channeling online dengan menggandeng e-commerce seperti Shopee, Tokopedia dan perusahaan ride hailing kenamaan yakni Gojek dan Grab. Fasilitas KUR yang ditawarkan hingga maksimal Rp50 juta, tenor paling panjang 3 tahun.
Menurutnya, langkah ini sebagai komitmen BRI untuk mengakselerasi penyaluran KUR di tengah tekanan pandemi Covid-19 dan sebagai respon dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu yang lalu.
“Dengan kondisi ini mari kita atasi bersama pertama kali (harus bantu) UMKM, pasti ngomongnya adalah pembiyaan karena pembiayaan penting,” tambah Sunarso.
Sebagai informasi saja, hingga akhir Juni 2020 perseroan berhasil menyalurkan KUR lebih dari Rp56 triliun kepada lebih dari 2 juta pelaku UMKM. Jumlah tersebut setara 46,6% dari target yang telah di breakdown oleh pemerintah kepada BRI untuk tahun 2020 yakni sebesar Rp120,2 triliun. (*)
Editor: Rezkiana Np