Lewat Cara Ini, LPEI Dorong UKM Tembus Pasar Global

Lewat Cara Ini, LPEI Dorong UKM Tembus Pasar Global

Jakarta – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank terus mendorong UKM naik kelas agar mampu menembus pasar ekspor global. Sebab, ekspor menjadi salah satu sumber pendapatan negara dalam meningkatkan cadangan devisi dan merangsang pertumbuhan ekonomi.

Salah satu aksi LPEI dalam mendorong ekspor dalam negeri yakni mengadakan Forum Berani Mendunia di Relief Sarinah, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Berani Mendunia sendiri sebagai wadah diskusi dan kolaborasi ekosistem ekspor yang terdiri dari kementerian, perbankan, mitra kerja, pelaku UKM, asosiasi dan lainnya dalam rangka bersama-sama membangun dan meningkatkan kapasitas UKM agar berani mendunia secara berkelanjutan. 

Baca juga: Dorong UKM Naik Kelas, LPEI Lakukan Transformasi Digital

Di mana, para pelaku ekspor menyoroti perihal menjaga kualitas dan kapasitas produk ekspor, tantangan logistik, dan strategi menemukan buyer terpercaya. 

Dalam diskusi itu pula, para eksportir membahas upaya mereka dalam meningkatkan nilai tambah produk dan memberikan manfaat bisnis dalam menembus pasar internasional. 

“Kita butuh dicarikan buyer. Pengalaman saya mendapat kesempatan ekspor ke negara Malaysia, itu awalnya difasilitasi oleh Indonesia Eximbank melalui (program) Business Matching,” kata CEO PT Tartaruga Food Indonesia, Achmad Jawahir, alumni Coaching Program for New Exporter (CPNE) LPEI 2023, dikutip Kamis, 6 Juni 2024.

Didirikan sejak tahun 2020, Tartaruga berhasil menjadi pabrik pengolahan rumput laut yang memiliki sertifikasi halal dan sertifikasi Good Manufacturing Practices (GMP). 

Dengan pengolahan produk berbahan baku rumput laut yang tinggi serat, vitamin, mineral dan rendah kolesterol, produk Tartaruga berhasil tembus ekspor ke Malaysia, Australia, dan Arab Saudi. 

Baca juga: Begini Cara LPEI Dorong Komoditas Gula Aren Maros Mendunia

CEO PT Hadir Mengharumkan Nusantara, Rizky Arief Dwi Prakoso, pemilik brand parfum HMNS yang tengah hypes di pasar domestik menyampaikan bahwa tantangan produknya dalam menembus pasar dunia adalah bagaimana memiliki competitive advantage dibandingkan global fashion brand

Adapun, founder CV IKAPEKSI Agro Industri, Nurjannah menuturkan tantangan saat awal dalam melakukan ekspor, yaitu kurangnya pengetahuan dalam melakukan ekspor meskipun telah mendapatkan respon positif dari calon buyer

“Alhamdulillah kami mendapatkan pelatihan CPNE dari LPEI pada tahun 2019 lalu, kami selama satu tahun dibimbing dan efeknya luar biasa,” katanya. 

Nurjanah juga menceritakan bahwa di awal tahun 2022, CV IKAPEKSI Agro Industri mengikuti Business Matching LPEI dan berhasil mencetak ekspor ke Arab Saudi senilai USD 37.000 atau setara dengan 22 ton kecap. Hingga saat ini, kecap Oishii telah berhasil diekspor ke Arab Saudi dan Jepang. 

Nurjannah memulai usaha kecap Oishii bermula pada 2017 lalu di Kebumen, Jawa Tengah dengan cita-cita memproduksi kecap manis sehat tanpa bahan tambahan seperti penguat rasa, pewarna makanan, dan pengawet makanan. 

Kecap Oishii memanfaatkan bahan-bahan dan rempah asal Indonesia seperti kedelai putih, jahe, sereh, gula kelapa, dan lengkuas. 

Untuk menjawab berbagai tantangan para pelaku usaha serta untuk pemerataan kesempatan kepada pelaku ekspor di seluruh Indonesia, LPEI terus bertransformasi untuk mencarikan solusi bagi pelaku usaha berorientasi ekspor. 

Hadirkan Marketplace Komodoin

Sejalan dengan itu, LPEI saat ini tengah menyiapkan marketplace yang dirancang khusus sebagai sarana edukasi ekspor, layanan informasi, inkubasi, peningkatan kapasitas, dan tempat bertemunya seller dan buyer (business matching). 

Kemudahan dan ketersediaan pelayanan yang lengkap pada marketplace diharapkan dapat mendorong pelaku usaha berorientasi ekspor untuk berani mendunia. 

Marketplace bernama Komodoin ini mulai diperkenalkan kepada ekosistem ekspor Indonesia pada Forum Berani Mendunia tanggal 1 Juni 2024 lalu di Sarinah, Jakarta, sejalan dengan semangat Hari Kelahiran Pancasila. 

Komodoin hadir untuk mempersatukan anak-anak bangsa dalam meningkatkan kemampuan pelaku usaha berorientasi ekspor.

Komodoin ditargetkan mulai dapat diakses kepada publik pada Agustus 2024 mendatang dengan empat layanan, yaitu edukasi, kurasi, inkubasi, hingga transaksi untuk ekspor. 

Diharapkan, Komodoin dapat membantu eksportir untuk bisa lebih cepat dan akurat dalam mengakses pasar dunia tanpa batas (cross border). 

Komodoin akan berkolaborasi dengan berbagai mitra dari Kementerian terkait, perbankan, komunitas UKM ekspor, agregator buyer di luar negeri, Diaspora, Kedutaan Besar Indonesia di luar negeri, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), dan Atase Perdagangan. 

Direktur Eksekutif LPEI, Riyani Tirtoso, mengatakan, Komodoin akan menjadi penyedia end-to-end services milik Lembaga Pemerintah – LPEI yang saat ini diprioritaskan untuk meningkatkan volume transaksi dan jumlah pelaku UKM Indonesia berorientasi ekspor.

Related Posts

News Update

Top News