Jakarta – Belakangan, banyak orangtua bertanya perihal mana yang menjadi prioritas antara dana pensiun atau dana pendidikan anak? Sebab, keduanya harus dipersiapkan dengan matang.
Menyiapkan dana pendidikan anak, misalnya, menjadi salah satu tugas besar orangtua di antara berbagai tuntutan kebutuhan keuangan lainnya.
Pun demikian menyiapkan dana pensiun juga penting agar kita tidak menjadi beban bagi anak di masa tua kelak. Keduanya penting dan membutuhkan dana yang besar.
Baca juga: Ini Jurus Dapatkan Asuransi Pendidikan Anak Terbaik
Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Krizia Maulana mengatakan, sebagai orang tua tentu saja menginginkan agar anak-anaknya memiliki kehidupan lebih baik di masa depan.
Menurutnya, pendidikan tinggi merupakan salah satu faktor pendukung masa depan yang baik. Namun, biaya pendidikan terus mengalami peningkatan yang cukup tinggi sehingga terkadang dana yang sudah disiapkan tidak cukup.
Di saat seperti ini ada saja orang tua yang menggunakan simpanan dana pensiunnya untuk menutupi kekurangan biaya pendidikan.
Hal seperti ini tidak seharusnya terjadi jika persiapan dana pendidikan sudah memperhitungkan faktor inflasi. Namun, jika terpaksa, sebaiknya ambil dari pos dana darurat.
“Sangat tidak disarankan untuk mengambil dari pos dana pensiun, karena akan mengorbankan kesejahteraan kita di masa depan sekaligus menambah beban keuangan anak dalam menanggung kebutuhan orang tua di usia lanjut kelak,” jelasnya, dikutip Selasa (17/10).
Oleh karena itu, mengisi penuh pos dana darurat menjadi keharusan bagi setiap rumah tangga, agar pengeluaran tak terduga tidak mengganggu pos keuangan lainnya.
Selama ini kata dia, tidak memiliki waktu yang cukup alias terlambat menyiapkan dana untuk masa pensiun telah menjadi kesalahan umum.
Baca juga: Anak Muda Catat Nih! Rhenald Kasali Beberkan Dua Hal Penting Sebelum Berinvestasi
Padahal, alangkah baiknya jika pos dana ini mulai diisi sejak kita menerima gaji pertama, agar ‘cicilan’-nya terasa ringan dan mumpung belum direcoki dengan kewajiban mengisi pos dana pendidikan anak.
Sebab, semakin mendekati usia pensiun, semakin sempit pula waktu yang kita miliki untuk menyiapkan masa pensiun, sehingga porsi atau persentase gaji yang harus disisihkan untuk mengisi pos ini harus semakin besar. Padahal, kebutuhan hidup semakin meningkat.
Adapun, ketika anak sudah lahir tentu saja orangtua harus mulai menyiapkan dana pendidikan anak, mulai dari tingkat TK hingga kuliah.
Dengan demikian, pengisian pos dana pensiun dan pos dana pendidikan anak harus diisi secara berbarengan dengan porsi yang seimbang.
“Akan tetapi, terkadang orang tua terbentur pada pilihan harus mengutamakan yang mana. Tentunya kebutuhan pendidikan anak sebagai makhluk titipan Tuhan kepada kita sangat penting,” bebernya.
Namun dia mengingatkan, pemilihan sekolah harus menyesuaikan dengan kondisi keuangan orang tua, agar tidak mengganggu persiapan pensiun.
Sebab, tetap memprioritaskan dana pensiun tidak menjadikan kita sebagai orang tua yang buruk, juga bukan berarti kita tidak menghargai masa depan anak.
Tidak bisa dipungkiri, ada kalanya dalam suatu periode waktu porsi untuk mengisi pos dana pendidikan anak bisa lebih besar daripada pos dana pensiun.
Baca juga: Simak Nih! Strategi Jitu Investasi di Tahun Politik, Dijamin Cuan
Jika demikian, ketika pos dana pendidikan anak telah terkumpul (misalnya untuk sampai lulus sarjana), segera tingkatkan porsi pengisian pos dana pensiun.
Pada akhirnya orang tua harus ingat bahwa anak bukanlah sapi perah yang boleh dituntut untuk menopang kehidupannya di usia lanjut kelak. Kita punya andil besar untuk menentukan tingkat kesejahteraan kita di masa pensiun.
“Jadi, persiapkan dengan baik masa pensiun kita sejak usia muda dan persiapkan dana pendidikan anak sejak ia dalam kandungan,” pungkasnya.