Bali – Leader harus terus mengikuti perubahan zaman. Itu karena, dunia terus berubah dan banyak yang harus dipelajari, sehingga seorang leader harus memiliki sifat multidimensi.
“Dunia ini sudah sangat berbeda. Banyak hal yang harus dipelajari sehingga seorang leader harus multidimensi. Tidak bisa lagi hanya satu dimensional. Leader masa kini harus mampu menguasai beberapa trend-trend terkini, untuk menjadi leader di tahun 2022,” ujar Batara Sianturi, Chief Executive Officer Citi Indonesia, dalam CEO Sharing “Memimpin Perusahaan pada Era Disrupsi dan Ketidakpastian” yang diselenggarakan Infobank, di The Stones Hotel, Legian, Bali, Rabu, 21 September 2021.
“Tren-tren terkini itu, seperti soal monetary and fiscal policy, low growth of productivity and GDP, high levels of debt, demographics, urbanization and rise of megacilities, regional inequalities, rise of nationalism and authoritarian leadership, decline in trust of governments and corporations, climate change, infectious diseases and epidemics, China vs US: a new tech cold war, big digital tech still rise but slows growth, lack of corporate agility stifles innovation, transparency vs privacy, dan escalating cyber threats,” tambahnya.
Selain itu, seorang leader juga harus memiliki prinsip-prinsip yang berlaku timeless dan terus melakukan inovasi untuk kemajuan organisasi. Kriteria leadership yang baik, menurut Batara, yakni seorang leader yang memiliki pengaruh atau memberikan influence kepada perusahaan yang dipimpinnya.
“Belum tentu orang yang pangkat paling tinggi adalah leader, mungkin dia pangkat tinggi tapi tidak memiliki pengaruh,” pungkasnya. (*) Ayu Utami