Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI mencatat penjualan emas pada periode Maret 2025 mencapai 125.981 gram meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebanyak 17.205 gram.
Plt. Direktur Utama BSI, Bob T. Ananta, mengatakan bahwa, peningkatan tersebut juga sejalan dengan posisi saldo emas pada periode Maret 2025 yang mencapai 621.127 gram dibandingkan periode tahun sebelumnya senilai 285.157 gram.
“Jadi posisi penjualan emas ini juga dengan kita mulai bullion, ada potensinya kemudian lihat di situ juga posisi saldo emasnya juga terus meningkat itu akumulasi dari tahun ke tahun nah makanya akumulasinya sudah 621.127 gram,” ucap Bob dalam Halal Bihalal Bersama Media di Jakarta, 15 April 2025.
Baca juga: BSI Luncurkan BEWIZE, Solusi Digital Terpadu untuk Nasabah Wholesale
Berdasarkan hal tersebut, saldo emas digital BSI sebagai Bank Emas juga mengalami lonjakan sebanyak 273 persen menjadi Rp1,12 triliun di Maret 2025 dari Rp334 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Bob juga menambahkan, salah satu portofolio bisnis emas yang dimiliki BSI, yakni cicil emas juga meningkat signifikan menjadi Rp6,40 triliun atau naik 177,5 persen di 2024 dari tahun sebelumnya Rp2,30 triliun.
“Sedangkan untuk gadainya, juga menuju ke Rp6,4 triliun. Yes, ini memang kemudian tumbuhnya tidak se-dramatical cicil emas, yaitu 31,3 persen,” imbuhnya.
Bob mengungkapkan, peningkatan yang signifikan terhadap portofolio bisnis emas yang ada di BSI didukung oleh antusiasme masyarakat yang memilih investasi emas sebagai instrumen investasi yang stabil.
“Pertanyaannya sekarang, Pak, kenapa kok kemudian yang cicil emas tumbuhnya lebih besar? Ini aline dengan fenomena pasar di mana masyarakat kemudian try to safe heaven instrument for their investment, which is itu adalah emas, jadi taruh di emas, harganya naik terus investasi disitu aman,” ujar Bob.
Fenomena masyarakat yang mulai tertarik pada instrumen investasi emas juga terlihat dari kenaikan jumlah nasabah sebanyak 488 ribu yang terdiri dari 337 ribu nasabah cicil emas dan 151 ribu nasabah gadai emas, dengan masing-masing tumbuh sebanyak 81,4 persen dan 11,3 persen. (*)
Editor: Galih Pratama