Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.01 WIB (28/2) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali melanjutkan penguatannya ke level 7.299,10 atau naik 0,19 persen dari level 7.285,31.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 422 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 25 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp311 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 98 saham terkoreksi, sebanyak 162 saham menguat dan sebanyak 240 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: IHSG Diprediksi Menguat, Intip 4 Rekomendasi Saham Berikut
Sebelumnya, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, memproyeksi bahwa, IHSG hari ini berpotensi melanjutkan penguatannya.
“Hari ini IHSG berpotensi rebound, dengan level resistance 7.300-7.340 dan level support 7.230-7.260,” ucap Fanny dalam risetnya di Jakarta, 28 Februari 2024.
Pada perdagangan kemarin (27/2) Wall Street ditutup datar menjelang data inflasi dan ekonomi lainnya yang dapat menjelaskan kemungkinan waktu penurunan suku bunga The Fed, dengan Dow Jones turun 0,25 persen menjadi 38.972,41, indeks S&P 500 naik 0,17 persen menjadi 5,078.18, dan Nasdaq Composite naik 0,37 persen menjadi 16,035.30.
“Ketika musim pendapatan perusahaan berakhir, investor kembali fokus pada data ekonomi dan kemungkinan arah suku bunga AS,” imbuhnya.
Sementara itu, mayoritas bursa Asia-Pasifik ditutup cenderung menguat pada perdagangan kemarin, di mana sentimen pasar cenderung memburuk setelah bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street ditutup melemah Senin (26/2).
Baca juga: OJK Sebut Pasar Saham Masih Tangguh di Tengah Perlambatan Ekonomi Global, Ini Buktinya
Lalu, pasar saham Jepang kembali menguat setelah dirilisnya data inflasi terbaru yang kembali melandai dan di tengah lesunya perekonomian Jepang, indeks Nikkei menguat tipis 0,01 persen dan Topix naik 0,18 persen.
Adapun, Shanghai China melesat 1,29 persen, Hang Seng Hong Kong menguat 0,94 persen, dan ASX 200 Australia naik 0,13 persen. Sedangkan, Straits Times Singapura dan KOSPI Korea Selatan terkoreksi, masing-masing 0,44 persen dan 0,83 persen. (*)
Editor: Galih Pratama