Jakarta – Bank Mandiri terus mendukung program pemerintah salah satunya pembiayaan atau kredit di sektor hilirisasi termasuk smelter. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, saat ini pembiayaan terhadap sektor hilirisasi diperkirakan akan tumbuh kedepannya, pihaknya juga sudah memulai baik secara langsung dengan investor asing maupun investor dalam negeri.
Tercatat hingga November 2022 eksposur pembiayaan ke sektor industri pengolahan termasuk industri hilir sebesar Rp144 triliun.
“Kalau kita bicara soal apakah ini (hilirisasi) akan tumbuh? pasti, karena kan hilirisasi merupakan program pemerintah kami sangat menyambut baik apabila ada terobosan investasi baru,” ujar Darmawan dalam Press Conference MIF 2023, Rabu, 1 Februari 2023.
Lanjutnya, tentu penyaluran kredit akan tetap menjalankan prinsip kehati-hatian yang sudah dijalankan oleh Bank Mandiri selama ini, sehingga portofolio yang masuk ke Bank Mandiri tetap sehat.
“Kita akan menilai bagaimana bisnis model dari proposal (hilirisasi) tersebut sehingga ini akan memberi nilai tambah tidak hanya untuk Bank Mandiri tapi juga untuk kemajuan perekonomian nasional,” ungkap Darmawan.
Sebelumnya, dalam MIF 2023 presiden Joko Widodo mengimbau perbankan memberi kemudahan penyaluran kredit kepada investasi yang mendukung pertumbuhan ekonomi. Seperti pembuatan smelter, yang memberikan keuntungan bagi negara sekaligus bagi perbankan.
Seperti diketahui, pembiayaan Bank Mandiri secara porsi di dominasi oleh wholesale atau korporasi sebesar 60% dan ritel sebesar 40%. Bila di rinci, kredit korporasi yang mencapai Rp414,1 triliun, pada akhir 2022, tumbuh 11,8% dari periode tahun sebelumnya Rp370,2 triliun. Kemudian, kredit komersial juga menorehkan kinerja positif yakni tumbuh sebesar 13,0% YoY menjadi Rp196,3 triliun di akhir 2022 lalu. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra