Jakarta–Pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah melakukan penjualan surat utang ritel, Obligasi Ritel (ORI) Seri 012 dengan penawaran kupon atau bunga sebesar 9%. Adapun penjualan ORI 012 tersebut dibuka mulai 21 September hingga 15 Oktober 2015.
Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan, Loto Srinaita Ginting mengaku, sampai dengan 15 Oktober 2015 lalu, penjualan ORI Seri 012 yang berhasil diserap pemerintah sudah mencapai Rp27,4 triliun atau sudah melebihi target pemerintah yang sebesar Rp20 triliun.
“Dari targetnya Rp20 triliun, kita sudah menyerap Rp27,4 triliun ORI 012 ini. Berarti sudah melebihi target,” ujar Loto di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 19 Oktober 2015.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, saat ini total investor ORI 012 mencapai 45.298, dengan jumlah investor baru mencapai 28.520. Adapun nilai minimum pemesanan ORI 012 sebesar Rp5 juta dan nilai maksimal pesanan sebesar Rp3 miliar.
Sebagaimana diketahui, masa penawaran ORI 012 berlangsung dari 21 September hingga 15 Oktober 2015. Tanggal penjatahan ditetapkan pada 19 Oktober 2015. Sedangkan settlement digelar pada 21 Oktober 2015. Instrumen yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015 tersebut jatuh tempo pada 15 Oktober 2018
Berikut agen penjual ORI 012 yang ditunjuk Kemenkeu:
1. PT Bank ANZ Indonesia
2. PT Bank Bukopin Tbk
3. PT Bank Central Asia Tbk
4. PT Bank CIMB Niaga Tbk
5. Citibank, N.A
6. PT Bank Danamon Indonesia Tbk
7. PT Bank DBS Indonesia
8. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd
9. PT Bank Internasional Indonesia Tbk
10. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
11. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
12. PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank Panin Tbk
13. PT Bank Permata Tbk,
14. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
15. Standard Chartered Bank
15. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
17. PT Danareksa Sekuritas
18. PT Reliance Securities Tbk
19. PT Sucorinvest Central Gani
20. PT Trimegah Securities Tbk (*) Rezkiana Nisaputra