Jakarta – Produsen daging terbesar asal Amerika Serikat (AS), Tyson Foods melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) putaran kedua terhadap 288 karyawan di Illinois.
Pemangkasan karyawan terjadi sebagai buntut efisiensi perusahaan ditengah menyusutnya permintaan daging di pasar global.
Melalui memo internal yang dikirimkan kepada karyawan, Chief Eksekutif Officer (CEO) Tyson Food Donnie King mengatakan, PHK sendiri menargetkan 177 karyawan yang berkantor di Chicago dan 51 karyawan di kantor cabang kota Downers Grove.
Selain melakukan PHK, perusahaan juga akan memindahkan 1.000 pekerja ke kantor pusatnya yang bermarkas di Springdale, Arkansas dalam meningkatkan bisnis penjualan. Dengan cara ini, perusahan bisa mengoptimalkan pelayanan kepada pelanggan dan mitra perusahaan.
Pada April 2023, Tyson Foods mengambil langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 10% karyawan dan 15% di posisi pimpinan senior.
Dikutip Reuters, Jumat (28/4/2023), opsi PHK dilakukan sebagai bagian dari strategi memangkas biaya perusahaan yang tengah mengalami tekanan kinerja.
“Kami akan mendorong efisiensi dengan berfokus pada inisiatif yang lebih sedikit dengan intensitas yang lebih besar dan menghilangkan duplikasi pekerjaan,” kata Chief Executive Tyson Foods Donnie King.
Berdasarkan pengajuan peraturan (regulatory filings), per 1 Oktober 2022, Tyson Foods tercatat memiliki 6.000 karyawan di AS yang bekerja di kantor perusahaan dan 118 ribu karyawan di lokasi non-perusahaan seperti pabrik daging dan gudang.
Sejumah karyawan pun sudah berhenti bekerja setelah perusahaan mengatakan akan memindahkan semua pekerja ke kantor pusatnya di Springdale, Arkansas, pada Oktober 2023. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra