Jakarta – Perusahaan e-commerce Kanada Shopify mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK), Kamis (4/5/2023) ditengah lonjakan pendapatan perusahaan di kuartal I-2023.
Pengumuman tersebut diketahui melalui sebuah memo kepada internal karyawan. Di mana, ada sekitar 20 persen karyawan yang terkena dampak PHK.
Dikutip Reuters, Jumat (5/5/2023), CEO Shopify Tobi Lütke mengatakan, pihaknya menyadari dampak dari keputusan PHK tersebut kepada karyawannya. Meski begitu, tidak dirinci berapa jumlah karyawan dan unit mana saja.
“Saya menyadari dampak yang menghancurkan dari keputusan ini terhadap sebagian dari Anda. Saya pun tak membuat keputusan ini dengan enteng,” tulis Lütke, dikutip dari Reuters.
Baca juga:Efisiensi, General Motors PHK Ratusan Pekerja Lagi
Sebelumnya, perusahaan telah membongkar unit logistic ke Flexport, penjualan yang mencakup Deliverr yang diakusisi senilai US$2,1 miliar pada Mei 2023.
Shopify juga menjual 6 River Systems, pembuat robot gudang yang diakuisisi pada 2019 senilai $450 juta, kepada perusahaan teknologi ritel Inggris, Ocado.
Mesi menjual sejumlah aset perusahaan, namun Shopify mampu berinovasi dalam membangun prioritas bisnis sebagai sofware e-commerce seperti menggarap proyek kecerdasan buatan (AI).
“Shopify memiliki hak istimewa untuk berada di antara perusahaan dengan peluang terbaik menggunakan AI untuk membantu pelanggan kami,” tambahnya.
Menariknya, Shopify berhasil mengalahkan estimasi Wall Street untuk kuartal pertama dengan mencatatkan laporan pendapatan sebesar $1,51 miliar.
Jumlah ini melampui proyeksi sebesar $1,43 miliar. Saham Shopify melonjak sebanyak 22% pada awal perdagangan pada, Kamis waktu setempat.(*)
Editor: Galih Pratama