Laba Diproyeksi Tumbuh Positif, PTPS Bersiap Tebar Dividen Rp8,73 Miliar

Laba Diproyeksi Tumbuh Positif, PTPS Bersiap Tebar Dividen Rp8,73 Miliar

Jakarta – Emiten perkebunan kelapa sawit, PT Pulau Subur Tbk (PTPS) memproyeksikan laba bersih tahun berjalan di 2023 sebesar Rp29,11 miliar atau bertumbuh 5,2 persen secara tahunan (yoy) dibanding tahun 2022 yang senilai Rp27,67 miliar. Mengacu kinerja keuangan yang positif, maka PTPS optimis untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham sebesar Rp8,73 miliar.

Proyeksi positif pada kinerja keuangan PTPS tersebut tentunya ditopang oleh pertumbuhan penjualan secara berkelanjutan. Pada Tahun Buku 2022, penjualan PTPS mencapai Rp64,3 miliar atau melambung 27,86 persen dibanding setahun sebelumnya Rp50,29 miliar. Perolehan penjualan di 2022 ini setara dengan lonjakan 85,85 persen dibandingkan dengan raihan nilai penjualan di 2021 senilai Rp27,06 miliar.

Direktur Utama PTPS, Felix Safei menyebutkan, bahwa selama beberapa tahun terakhir kinerja keuangan Perseroan berada dalam tren bertumbuh, bahkan penjualan selama tiga bulan pertama tahun ini sudah tercatat meningkat 12,42 persen menjadi Rp13,85 miliar dari Rp12,32 miliar pada kuartal I-2022.

Baca juga: Bursa CPO Bukan Satu-Satunya Solusi Permasalahan Sawit di RI

Produktivitas kebun yang tinggi dan kondisi tanaman yang memasuki umur produktif  telah mendorong peningkatan volume penjualan TBS di sepanjang 2022, meskipun harga jual TBS pada tahun lalu sedikit melemah. Namun begitu, volume penjualan yang tinggi mampu mengatrol nilai penjualan pada 2022. Pada tiga bulan pertama tahun 2023 ini pun juga demikian.

“Secara histroris, setiap tahun kinerja penjualan PT Pulau Subur Tbk mampu berada dalam tren pertumbuhan, sehingga kondisi ini mampu mendorong kinerja bottom line Perseroan untuk terus mencatatkan capaian positif,” ujar Felix dalam keterangannya, Rabu, 4 Oktober 2023.

Menurut Felix, pertumbuhan penjualan di kuartal I-2023, terutama disebabkan oleh peningkatan volume penjualan tandan buah segar (TBS), meski harga jual TBS relatif stabil dibanding kuartal I-2022. Pada tiga bulan pertama tahun ini, penjualan terbesar dilakukan kepada PT Gelumbang Agro mencapai Rp8,74 miliar dan selebihnya dibeli PT Daya Semesta Agro Persada.

“Tingkat produktivitas tanaman dan umur tanaman yang memasuki masa produktif menjadi pendorong tingginya volume penjualan,” ucapnya.

Felix mengungkapkan, saldo laba PTPS yang sudah dicadangkan hingga akhir 2023 diperkirakan sebesar Rp8,67 miliar atau melonjak 52,91 persen (yoy). Bahkan, jelas dia, saldo laba yang belum dicadangkan per 31 Desember 2023 bisa mencapai Rp31,95 miliar atau melambung 119,29 persen dibanding per 31 Desember 2022 yang senilai Rp14,57 miliar.

Dengan adanya pertumbuhan yang berkelanjutan tersebut, ujar Felix, jumlah ekuitas PTPS hingga akhir 2023 atau setelah sukses melaksanakan IPO, diperkirakan mencapai Rp172,8 miliar atau meroket 219,88 persen (y-o-y). Sedangkan, total aset per 31 Desember 2023 diproyeksikan sebesar Rp179,4 miliar atau melesat 145,55 persen (y-o-y) dan pada pengujung tahun depan total aset Perseroan diperkirakan sudah mencapai Rp195,09 miliar.

Baca juga: MAMI Sebut Pasar Saham Masih Atraktif, Ini Buktinya

Berdasarkan hasil riset PT NH Korindo Sekuritas Indonesia yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi Efek, saham IPO PTPS memiliki potential upside sebesar 16,9 persen yang mengacu pada laba bersih Tahun Buku 2022 sebesar Rp27,67 miliar dan ekuitas Rp54,02 miliar. Maka, target price saham PTPS berada pada level Rp231 per lembar jika bersandar pada harga IPO Rp198 per saham, sedangkan target price mencapai Rp240 apabila saat offering dibanderol Rp206 per saham.

Felix optimistis proyeksi kinerja keuangan PTPS dapat terealisasi, lantaran ditopang pula oleh dukungan aksi korporasi melalui mekanisme IPO yang saat ini sudah memasuki fase offering. Pada rencana go public ini Perseroan melepas saham ke masyarakat sebanyak 450 juta lembar dengan harga penawaran Rp198 per saham untuk dapat menggalang Rp89,1 miliar yang akan dimanfaatkan sebagai dana belanja modal maupun modal kerja. (*)

Related Posts

News Update

Top News