Jakarta – PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) mencatatkan penurunan kinerja keuangan yang signifikan sepanjang 2024.
Berdasarkan laporan keuangan, laba bersih perusahaan merosot tajam menjadi Rp214,80 miliar per Desember 2024, atau turun 73,64 persen dibandingkan dengan Rp815 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Tak hanya laba bersih, pendapatan perusahaan juga mengalami kontraksi cukup dalam. Pada 2024, total pendapatan Clipan Finance tercatat sebesar Rp1,79 triliun, turun 21,86 persen dari Rp2,29 triliun pada tahun sebelumnya.
Baca juga: Perusahaan Multifinance Wajib Punya Sistem Online, Ini Kata APPI
Pendapatan yang merosot juga ‘diperberat’ oleh beban usaha usaha yang meningkat. Total beban yang harus ditanggung Clipan Finance naik dari Rp1,26 triliun menjadi Rp1,52 triliun.
Lonjakan beban ini berdampak besar pada laba sebelum pajak yang jatuh drastis dari Rp1,03 triliun menjadi hanya Rp273,71 miliar.
Namun, di tengah tekanan keuangan tersebut, aset perusahaan justru mencatatkan sedikit peningkatan. Total aset Clipan Finance naik 2,08 persen menjadi Rp10,11 triliun pada Desember 2024, dibandingkan Rp9,91 triliun di tahun sebelumnya.
Baca juga: OJK Sebut Risiko Simpan Emas di Bullion Bank Ditanggung Nasabah, Ini Penjelasannya
Struktur aset ini terdiri dari liabilitas sebesar Rp4,35 triliun dan ekuitas senilai Rp5,76 triliun.
Penurunan tajam laba bersih dan pendapatan yang dialami Clipan Finance ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi industri pembiayaan di tengah kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian. (*) Alfi Salima Puteri