Jakarta – PT Urban Jakarta Propertindo Tbk (URBN), mencatatkan kinerja cemerlang sepanjang tahun 2019. Perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp438,5 miliar, meningkat 31,8% dari tahun sebelumnya, dan secara mengesankan pencatatan laba bersih melonjak 158% menjadi Rp119,2 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2018.
Dalam RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa yang diselenggarakan dalam suasana waspada COVID-19 pada tanggal 23 April 2020 di Bekasi, Dewan Direksi menyampaikan laporannya bahwa Perseroan mengalami tekanan yang berat sepanjang tahun 2019 karena krisis ekonomi global serta situasi politik nasional. Namun demikian, Perseroan berhasil meningkatkan kinerja keuangannya secara signifikan.
Pendapatan Perseroan yang utama adalah pengakuan penjualan apartemen senilai Rp381,5 miliar, naik 24% dari tahun sebelumnya, yang menyumbang sekitar 87% total pendapatan Perseroan.
Pendapatan ini dikontribusikan oleh penjualan unit apartemen Proyek Gateway Park (Jaticempaka, Bekasi Barat), Urban Signature (Ciracas, Jakarta Timur), dan Urban Sky (Cikunir, Bekasi Barat).
Seiring kenaikan pendapatan tersebut, beban pokok pendapatan perseroan juga naik menjadi Rp293,6 miliar. Namun demikian, URBN membukukan laba bruto sebesar Rp145 miliar, naik 21,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara di sisi lain, nilai aset URBN per 31 Desember 2019 naik drastis 44% menjadi Rp2,3 triliun, jumlah kewajiban naik menjadi Rp1,1 triliun serta ekuitas menjadi Rp1,3 triliun meningkat 17% dibandingkan posisi per 31 Desember 2018.
RUPS Tahunan URBN juga menyetujui pergantian pengurus Perseroan. Bambang Sumargono ditunjuk menjadi Direktur Utama, serta Firdaus Fahmi dan Jason Chen selaku Direktur. Formasi Dewan Komisaris yaitu Yongky Wijaya dan Rudy Gomedi, masing-masing sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen.
Berdasarkan kinerja dan fundamental keuangan yang semakin kuat serta potensi bisnis yang sangat baik, Perseroan memutuskan untuk melakukan akuisisi atas proyek Jakarta River City (“JRC”) yang berlokasi di kawasan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur. Proyek yang akan dikembangkan di atas lahan sekitar 6 hektare itu mengusung konsep Transit Oriented Development (TOD) dan akan memperkuat portofolio Perseroan. Rencana Transaksi ini telah mendapatkan persetujuan para pemegang saham dalam RUPS Luar Biasa yang diselenggarakan bersamaan dengan RUPS Tahunan URBN.
Dalam Keterbukaan Informasi dan Revisi Keterbukaan Informasi yang sudah disampaikan Perseroan masing-masing pada tanggal 24 Februari 2020 dan tanggal 21 April 2020, perjanjian jual beli sudah ditandatangani oleh para pihak pada tanggal 12 Februari 2020. Akuisisi senilai Rp 633 miliar atas 51,01% saham milik PT Ciptaruang Persada Property (“CPP”) di PT JRC tersebut akan menggunakan dana internal Perseroan, termasuk dana hasil Penawaran Perdana Saham.
Bambang Sumargono, Direktur Utama Perseroan yang baru menyampaikan bahwa JRC akan menjadi proyek kawasan mixed-used berkonsep TOD terbesar di Jakarta. Nilai kapitalisasi total sekitar Rp10 triliun .
“Kami yakin bahwa kontribusi dari JRC akan sangat signifikan bagi Perseroan. Rencana peluncuran proyek ini pada tahun 2021. Kami segera mengembangkan greenfield project JRC agar segera pula memperoleh nilai tambahnya,” ujar Bambang di Jakarta, Kamis, 23 April 2020. (*)