Jakarta – Di tengah kondisi yang tidak pasti, PertaLife Insurance (PertaLife) mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 48,08% atau dari Rp48,95 miliar pada 2021 menjadi Rp72,95 miliar di 2022.
Direktur Keuangan Investasi PertaLife Yuzran Bustamar mengatakan, pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah berdirinya perusahaan.
Ia melanjutkan, perolehan laba bersih tersebut ditopang oleh pertumbuhan premi, hasil underwriting, pendapatan investasi, dan imbal jasa dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) yang meningkat.
“Driver utama dari peningkatan ini di drive oleh pendapatan premi yg tumbuh 40,39% menjadi Rp686,52 miliar di 2022,” ujar Yuzran, di Jakarta, Jumat, 19 Mei 2023.
Selain premi, hasil underwriting meningkat 40,37% secara tahunan menjadi Rp73,32 miliar di 2022, pendapatan investasi naik 60,13% menjadi Rp99,97 miliar dan imbal jasa DPLK 11,70% menjadi Rp20,96 miliar.
Di kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran PertaLife, Haris Anwar mengungkapkan, perusahaan berkomitmen untuk memberikan pelayanan prima guna meningkatkan loyalitas nasabah.
“Kami juga melanjutkan sinergi dengan Pertamina Group dan Timah Group. Sinergi tersebut menjadi fokus perusahaan dengan adanya penawaran dan pengembangan produk kesehatan, produk sevrance, term life, dan asuransi jiwa kredit,” kata Haris. (*) Bagus Kasanjanu