Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatat laba bersih di kuartal II 2018 sebesar Rp103,74 miliar atau mengalami peningkatan signifikan hingga 246,26 persen bila dibandingkan dengan posisi laba bersih tahun sebelumnya di periode yang sama yang tercatat sebesar Rp29,96 miliar.
Menurut Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K. Permana, capaian ini merupakan rekor perolehan laba bersih tertinggi yang diraih Bank Muamalat dalam jangka waktu 3 tahun terakhir. Sementara untuk laba operasional perseroan naik 152,02 persen (yoy) dari posisi Rp61,83 miliar pada Juni 2017 menjadi Rp155,83 miliar di Juni 2018.
Dia mengungkapkan, peningkatan laba di akhir Juni 2018 ini ditopang salah satunya oleh pendapatan penyaluran dana murabahah senilai Rp838,57 miliar atau tumbuh 33,42 persen (yoy). Pendapatan berbasis komisi atau fee based income (FBI) terutama dari penjualan surat berharga juga berkontribusi signifikan pada kenaikan laba operasional.
Pertumbuhan positif tersebut membuat rasio laba terhadap aset atau Return On Assets (ROA) perseroan meningkat dari 0,15 persen pada Juni 2017 menjadi 0,49 persen pada Juni 2018 atau naik sebesar 0,34 persen. Dengan kinerja positif ini, dirinya optimistis Bank Muamalat akan dapat terus berkembang dan meningkatkan kinerja menjadi lebih baik lagi.
Baca juga: Perbaiki CAR, Muamalat Siap Terbitkan Sukuk dan Right Issue
“Alhamdulillah di kuartal II tahun ini kinerja Bank Muamalat mendapatkan pencapaian yang positif. Kami akan terus berupaya agar prestasi ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan supaya ekspansi bisnis Bank Muamalat dapat semakin bertumbuh,” ujar Permana dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 15 Agustus 2018.
Sedangkan dari posisi Non Performing Financing (NPF) perseroan, juga membaik yaitu berada di level 1,65 persen (gross) dan 0,88 persen (net). Posisi NPL tersebut jauh lebih baik bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang berada di level 4,95 persen (gross) dan 3,74 persen (net) setelah perseroan menempuh sejumlah langkah strategis.
Selanjutnya, untuk rasio penyediaan modal minimum (Capital Adequacy Ratio/CAR) perseroan tercatat sebesar 15,92 persen atau meningkat 2,98 persen (yoy) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar 12,94 persen. Kemudian Net Operating Margin (NOM) juga tercatat 0,66 persen, Net Imbalan (NI) sebesar 2,67 persen dan Return On Equity (ROE) sebesar 5 persen.
Rasio kinerja yang positif tersebut, lanjut dia, telah membuat likuiditas Bank Muamalat tetap terjaga dengan baik. Kondisi ini tercermin dari posisi Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Muamalat per Juni 2018 yang tercatat sebesar 84,37 persen. Angka tersebut membaik dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 89 persen. (*)