BTPN Syariah Fokus Melayani Keluarga Prasejahtera Produktif
Jakarta – PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPN Syariah) berhasil mencetak laba bersih setelah pajak (NPAT) di kuartal III 2018 sebesar Rp698 miliar, atau tumbuh 49% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2017.
Kinerja positif tersebut ditopang oleh total outstanding pembiayaan yang tumbuh 21% sebesar Rp6,96 triliun dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2017.
Pertumbuhan pembiayaan yang diatas rata rata industri perbankan ini tetap diiringi kualitas pembiayaan yang sangat baik. Tercatat rasio kredit bermasalah atau Non Performing Financing (NPF) berada dalam posisi yang rendah yaitu 1,56%.
“Dengan pecapaian positif itu, kami mencatatkan peningkatan TotaIAsset sebesar 32% menjadi Rp11,30 triliun,” kata Ratih Rachmawaty, Direktur Utama BTPN Syariah, Jumat, 19 Oktober 2018.
Disisi lain, terkait Dana Pihak Ketiga (DPK), pertumbuhan DPK BTPN Syariah juga tumbuh sebesar 18%, mencapai Rp7,25 triliun dibanding posisi September 2017 sebesar Rp6,17 triliun.
Untuk pendanaan, BTPN Syariah menggalangnya dari golongan dan keluarga sejahtera, yang kemudian seluruhnya disalurkan kepada keluarga prasejahtera produktif. Dalam hal ini Financing to Deposit Ratio (FDR) berada di posisi yang optimal sebesar 96%.
Rasio kecukupan modal (CapitalAdequacy Rario/CAR) juga sangat kuat sebesar 39,7%, serta laba bersih setelah pajak (NPAT) yang sangat baik sebesar Rp 698 miliar, atau tumbuh 49% dibandingkan periode yang sama di tahun 2017.
Tidak hanya mencatatkan kinerja keuangan yang solid, BTPN Syariah juga melakukan pengukuran dampak sosial bagi nasabah pembiayaannya menggunakan Poverty Probability Index (PPI) dari Innovations for Poverty Action (I PA).
“Senang rasanya melihat persentase anak nasabah kami yang bersekolah terus meningkat dan probabilitas kembali ke garis prasejahtera menurun,” tutup Ratih. (*)
Poin Penting RUPSLB Jasa Raharja pada 31 Desember 2025 menetapkan perubahan jajaran direksi perusahaan. Muhammad… Read More
Poin Penting PKSS dan Universitas Sriwijaya memperkuat kerja sama strategis untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja… Read More
Poin Penting BRI Insurance membayarkan klaim KTU sebesar Rp253,8 juta kepada 188 nasabah terdampak erupsi… Read More
Poin Penting Kemenhub mencatat 10,1 juta orang bepergian selama Nataru 2025/2026, naik 4,85% dibanding tahun… Read More
Poin Penting Bank Sumut resmi berubah status hukum menjadi Perseroda melalui keputusan RUPSLB pada 30… Read More
Poin Penting Pada 2024, sebanyak 27 pegawai Bea Cukai diberhentikan karena fraud dan pelanggaran berat,… Read More