Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Bank Sulselbar) meraup laba bersih sebesar Rp666,9 miliar di sepanjang 2023. Raihan laba ini meningkat tipis 2,01 persen ketimbang tahun sebelumnya yang sebesar Rp653,72 miliar.
Menukil hasil laporan keuangan Bank Sulselbar, bank yang dipimpin oleh Yulis Suandi sebagai direktur utama ini membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp1,62 triliun di 2023, atau turun 8,02 persen secara tahunan dibanding 2022 lalu yang tercatat di level Rp1,77 triliun.
Dari sisi intermediasi, Bank Sulselbar mampu menyalurkan kredit sebesar Rp22,4 triliun pada 2023. Realisasi kredit ini meningkat 2,75 persen dibandingkan Rp21,8 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca juga: Laba Bersih Bank Maluku Malut Anjlok 35,01 Persen, Ini Penyebabnya
Penyaluran kredit tersebut dibarengi dengan kualitas kredit. Ini terlihat dari rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) net yang tercatat 0,74 persen dan NPL gross 2,16 persen, jauh di bawah threshold yang ditentukan regulator, yakni maksimal 5 persen.
Sementara dari sisi pendanaan, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat tumbuh 3,01 persen, atau menjadi Rp20,13 triliun di 2023. Adapun struktur DPK bank untuk giro sebesar Rp9,13 triliun, sedangkan dana murah (CASA) tercatat sebesar Rp10 triliun.
Baca juga: Laba Bank Sumut Tembus Rp740 Miliar di 2023, Strategi Ini jadi Penopang Utama
Bank Sulselbar juga mengalami peningkatakan pada rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) dari 67,79 persen ke 71,10 persen. Ini artinya, makin besar rasio BOPO menunjukkan makin tidak efisiennya perbankan dalam menjalankan bisnisnya.
Meski demikian, Bank Sulselbar berhasil menutup tahun buku 2023 dengan peningkatan aset. Hingga Desember 2023, total aset bank naik 3,86 persen menjadi Rp30,79 triliun, dari tahun sebelumnya yang berada di level Rp29,65 persen. (*)