Jakarta – Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) telah membukukan kinerja keuangannya untuk kuartal III-2033 yang positif, di mana laba tercatat tumbuh 32 persen menjadi Rp37,3 miliar dari Rp28,2 miliar.
Peningkatan laba Bank Sampoerna tersebut, ditopang oleh pendapatan bunga yang meningkat 17,48 persen menjadi Rp1,05 triliun di sembilan bulan pertama 2023 dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat sebesar Rp899,29 miliar.
Baca juga: Laku Pandai Bank Sampoerna Andalkan Jaringan Alfamart
Selain itu, Bank Sampoerna juga mencatatkan pertumbuhan kredit yang signifikan di kuartal III-2023 sebanyak 23,08 persen menjadi Rp11,31 triliun yang ditopang oleh pertumbuhan kredit UMKM sebanyak Rp4,07 triliun.
Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna, Henky Suryaputra, mengklaim bahwa strategi ekspansi kredit Bank Sampoerna dilakukan dengan memprioritaskan pengelolaan risiko secara efektif dan pengawasan secara ketat untuk memastikan kualitas aset yang optimal.
“Meski banyak melayani UMKM yang secara historis memiliki tingkat rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) relatif tinggi, rasio NPL bruto Bank Sampoerna per akhir September 2023 tetap terjaga pada level 3,60 persen dengan NPL neto sebesar 1,9 persen,” ucap Henky dalam keterangannya dikutip 9 November 2023.
Baca juga: Bank Sampoerna Edukasi Pengelolaan Keuangan Bagi Generasi Muda
Adapun, sejalan dengan peningkatan penyaluran kredit, Bank Sampoerna juga mencatat pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 28,42 persen menjadi Rp12,38 triliun di kuartal III-2023 dari Rp9,64 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Di samping itu, Bank Sampoerna turut mampu menjaga likuiditas ke tingkat yang lebih baik dengan rasio pinjaman terhadap simpanan atau Loan to Deposit Ratio (LDR) 91,4 persen di akhir September 2023 dibandingkan 95,4 persen tahun sebelumnya, dengan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) mencapai 29 persen. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra