Poin Penting
- Hingga Oktober 2025, BNC mencatat laba bersih Rp517,20 miliar, melesat 7.341,72 persen (yoy)
- Efisiensi operasional membaik dengan BOPO turun ke 82,83 persen, ditopang NIM tinggi 14,81 persen dan CAR solid di level 47,77 persen
- Kredit turun 14,16 persen (yoy) menjadi Rp7,40 triliun dan DPK terkoreksi tipis 0,15 persen, sejalan strategi kehati-hatian, dengan kualitas kredit membaik ditandai NPL Gross turun ke 2,89 persen.
Jakarta – PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) mencatat laba bersih Rp517,20 miliar hingga Okrober 2025. Capaian ini terbang 7.341,72 persen secara year on year (yoy) dari Rp6,95 miliar di Oktober 2024.
Eri Budiono, Direktur Utama BNC, mengatakan kinerja positif ini merupakan hasil dari pengendalian risiko yang disiplin, pengelolaan operasional yang makin baik, serta perluasan inovasi layanan.
“Pencapaian ini menegaskan bahwa transformasi digital BNC telah memasuki fase yang mencerminkan fondasi yang lebih stabil dan berkelanjutan untuk pertumbuhan bisnis perseroan,” imbuh dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa 16 Desember 2025.
Baca juga: RUPSLB Bank Neo Commerce Sepakat Ubah Pengurus, Ini Susunan Terbarunya
Kinerja positif BNC utamanya ditopang dari kemampuan menjaga beban operasional perusahaan. Di periode ini, BNC mencatat Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) berada di 82,83 persen. Ini lebih rendah dari posisi Oktober 2024, yang tercatat di angka 99,75 persen.
Aspek lain yang terjaga dengan baik adalah Net Interest Margin (NIM) sebesar 14,81 persen dan Capital Adequacy Ratio (CAR) juga bagus, berada di angka 47,77 persen.
Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit di periode ini tercatat Rp7,40 triliun, turun 14,16 persen (yoy). Kualitas kredit juga terjaga. Ini tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL Gross) membaik signifikan menjadi 2,89 persen di Oktober 2025 dibandingkan dengan Oktober 2024 yang tercatat 3,74 persen.
Pun demikian dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terkoreksi 0,15 persen (yoy) dari Rp13,62 triliun menjadi Rp13,60 triliun.
Baca juga: Strategi Baru Bank Digital: Kolaborasi Makin Kuat, Direct Lending Mulai Mekar
Menurut Eri, penurunan kinerja intermediasi ini merupakan bentuk kehati-hatian perusahaan dalam menyalurkan pembiayaan atau menghimpun dana. Ke depan, BNC akan terus menerapkan prinsip prudent dalam operasional perusahaan.
“Strategi kami ke depan tetap konsisten, mengembangkan layanan yang relevan untuk seluruh segmen, menjaga kualitas kredit secara terukur, serta memastikan bahwa setiap inovasi digital memberikan nilai nyata bagi nasabah,” kata Eri.
“Kami percaya BNC berada di jalur yang tepat untuk menutup 2025 dengan pencapaian laba penuh satu tahun yang historis bagi industri perbankan berbasis digital, terutama bagi BNC,” tukasnya. (*) Mohammad Adrianto Sukarso










