Jakarta – Bank Jakarta (dulu Bank DKI) mengatongi laba bersih sebesar Rp421,19 miliar di semester I 2025. Angka itu melonjak 24,42 persen year on year (yoy) ketimbang Rp338,53 miliar di periode sama tahun lalu.
Pencapaian laba bank yang dipimpin oleh Agus Haryoto Widodo sebagai direktur utama ini disokong operasional yang semakin efisien dan optimalisasi pendapatan lain.
Dari sisi intermediasi, total kredit dan pembiayaan syariah Bank DKI tercatat sebesar Rp52,90 triliun. Realisasi itu terkoreksi 1,23 persen dibandingkan Rp53,55 triliun di paruh pertama tahun lalu. Rinciannya, kredit naik 2,87 persen dari Rp44,63 triliun menjadi Rp45,91 triliun. Sebaliknya, pembiayaan syariah tercatat minus 21,64 persen dari Rp8,92 triliun menjadi Rp6,99 triliun.
Meski total kredit dan pembiayaan turun tipis, Bank Jakarta berhasil pendapatan bunga tetap tumbuh positif, yakni mencapai Rp2,96 triliun, atau meningkat 6,86 persen secara tahunan.
Baca juga: Bank Kalbar Bukukan Laba Rp258,05 Miliar di Semester I 2025, Tumbuh 7,73 Persen
Di lain sisi, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh 3,85 persen dari Rp65,18 triliun menjadi Rp67,69 triliun. Struktur DPK masih didominasi dana mahal (deposito) dengan porsi 62,27 persen.
Kenaikan DPK turut mendongkrak beban bunga menjadi 1,48 triliun, atau naik 10,44 persen dari Rp1,44 triliun di periode sama tahun sebelumnya.
Meski beban bunga naik double digit, Bank Jakarta mempertahankan pertumbuhan positif dari sisi pendapatan bunga bersih, yakni naik 9,70 persen menjadi Rp1,47 triliun.
Dari sisi pendapatan, pos keuntungan dari penjabatan transaksi valuta asing tampak menonjol. Dari minus Rp221 juta di Juni 2024 menjadi Rp9,91 miliar di Juni 2025.
Secara operasional, Bank Jakarta pun membukukan laba operasional sebsar Rp528,99 miliar. Naik tajam dibandingkan Rp397,13 miliar per Juni 2024.
Baca juga: Laba Bersih Bank Jateng Melonjak Jadi Rp732,10 Miliar, Ini Penopangnya
Perseroan berhasil menekan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional menjadi 83,86 persen. Turun signifikan dari 87,02 persen di Juni 2024.
Efisiensi operasional ini juga turut memperbaiki rentabilitas Bank Jakarta. Hal ini antara lain tercermin dari membaiknya rasio ROA dan ROE yang masing-masing 1,34 persen dan 7,68 persen.
Bank Jakarta mengakhir paruh pertama 2025 dengan total aset Rp84,72 triliun, atau meningkat 2,98 persen secara tahunan. (*) Ari Astriawan









