Perbankan

Laba Bank BRK Syariah Tumbuh 26,33 Persen di Kuartal I 2025, Ini Faktor Pendukungnya

Jakarta – Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri Syariah (Bank BRK Syariah) membukukan pertumbuhan laba bersih signifikan sebesar 26,33 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal I 2025, dari Rp79,72 miliar di Maret 2024 menjadi Rp100,71 miliar di Maret 2025. Capaian positif ini didorong oleh kinerja efisien dan optimalisasi pendapatan dari penyaluran dana, serta efisiensi dalam distribusi bagi hasil kepada pemilik dana investasi.

Mengutip laporan keuangan publikasi pada Senin, 5 Mei 2025, pendapatan dari penyaluran dana Bank BRK Syariah tercatat sebesar Rp598,73 miliar, memang mengalami penurunan 26,78 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Namun, penurunan yang jauh lebih besar pada bagi hasil untuk pemilik dana investasi—yakni turun 52,91 persen menjadi Rp235,85 miliar—membuat pendapatan setelah distribusi bagi hasil justru tumbuh 14,51 persen menjadi Rp362,89 miliar. Hal ini menunjukkan strategi pengelolaan dana yang semakin efektif oleh manajemen bank yang sementara ini dipimpin Helwin Yunus sebagai pirektur pembiayaan sekaligus pelaksana tugas direktur utama.

Baca juga: Bank BPD Bali Cetak Laba Rp329,06 Miliar di Kuartal I 2025, Tumbuh 21,63 Persen

Efisiensi operasional menjadi salah satu penopang pertumbuhan laba Bank BRK Syariah. Meskipun beban operasional lainnya naik 9,65 persen menjadi Rp230,28 miliar, rasio efisiensi bank (BOPO) justru membaik secara signifikan dari 87,39 persen menjadi 78,73 persen. Angka ini bahkan berada di bawah batas ideal industri perbankan yang sebesar 85 persen, mencerminkan semakin efisiennya operasional Bank BRK Syariah.

Dari sisi intermediasi, kinerja penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mengalami sedikit penurunan sebesar 3,18 persen yoy menjadi Rp24,62 triliun. Penurunan ini terutama disebabkan oleh anjloknya dana giro sebesar 48,20 persen. Namun, komponen tabungan meningkat 14,85 persen menjadi Rp8,46 triliun, dan deposito naik 7,22 persen menjadi Rp13,16 triliun.

Di sisi pembiayaan, Bank BRK Syariah mencatat pertumbuhan 5,75 persen menjadi Rp21,52 triliun. Rasio pembiayaan terhadap pendanaan (financing to deposit ratio/FDR) meningkat dari 80,04 persen menjadi 87,43 persen, yang masih berada dalam rentang ideal (78 persen-92 persen). Ini menandakan fungsi intermediasi Bank BRK Syariah tetap berjalan baik dan likuiditas dikelola secara optimal.

Sementara itu, kualitas pembiayaan tetap terjaga baik, dengan NPF gross turun menjadi 2,51 persen dan NPF net tetap terkendali di 0,54 persen, jauh di bawah ambang batas aman 5 persen yang ditetapkan regulator.

Pertumbuhan aset bank kebanggaan masyarakat Riau dan Kepulauan Riau (Kepri) ini turut mencerminkan ekspansi yang sehat, naik 4,31 persen yoy menjadi Rp31,32 triliun. Modal inti bank juga mengalami peningkatan meski tipis sebesar 0,77 persen menjadi Rp3,36 triliun, sementara rasio kecukupan modal (CAR) tetap kuat di level 21,58 persen, jauh di atas ketentuan minimum regulator.

Baca juga: Laba Bank Kalbar Melesat 111,5 Persen jadi Rp183,12 Miliar di Triwulan I 2025

Secara keseluruhan, Infobank Institute melihat rasio-rasio keuangan Bank BRK Syariah menunjukkan perbaikan yang positif. Return on asset (ROA) naik dari 1,45 persen menjadi 1,67 persen, yang menandakan efisiensi penggunaan aset dalam menghasilkan laba.

Return on equity (ROE) juga naik signifikan dari 9,70 persen menjadi 12,14 persen, mencerminkan meningkatnya kemampuan bank dalam menghasilkan keuntungan atas modal yang dimiliki. Adapun net operating margin (NOM) meningkat dari 1,15 persen menjadi 1,47 persen, sementara net imbalan (NI) naik dari 4,75 persen menjadi 4,95 persen, semuanya mengindikasikan peningkatan produktivitas aset dan efisiensi operasional. (*) Ari Nugroho

Galih Pratama

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

6 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

7 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

9 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

10 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

10 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

13 hours ago