Bandung – Bank BJB kembali mencatat kinerja positif sepanjang 2025, ditandai dengan laba konsolidasi sebesar Rp1,37 triliun. Capaian ini diumumkan dalam agenda Earnings Call 3Q 2025 yang digelar pada Rabu, 29 Oktober 2025
Hadir dalam kesempatan tersebut jajaran direksi Bank BJB, termasuk Direktur Utama Yusuf Saadudin, Direktur Keuangan Hana Dartiwan, Direktur Konsumer & Ritel Nunung Suhartini, Direktur Korporasi & UMKM Mulyana, Direktur Operasional & Teknologi Informasi Ayi Subarna, serta Pemimpin Divisi Corporate Secretary Herfinia
Menurut manajemen Bank BJB, laba konsolidasi sebelum pajak tercapai berkat pengelolaan aset dan liabilitas yang lebih prudent, optimalisasi fee based income, serta efisiensi operasional.
“Pendekatan ini memastikan laba dapat tumbuh tanpa mengurangi kualitas layanan kepada nasabah,” ungkap Direktur Keuangan Hana Dartiwan, dalam keterangan yang dibagikan, Rabu, 29 Oktober 2025.
Baca juga: Bank BJB dan BJB Syariah Gelar Akad Massal, 1.080 Debitur FLPP Resmi Terima Kunci Rumah
Selain itu, Bank BJB memperkuat digitalisasi layanan melalui produk KGB Pisan (Pinjaman ASN).
Dalam setahun, produk digital itu telah menyalurkan pinjaman kepada lebih dari 5.800 debitur dengan proses kredit tanpa interaksi fisik dan waktu persetujuan lebih cepat. “Ke depan, cakupan layanan akan diperluas untuk pengajuan kredit baru,” tambah Direktur Konsumer & Ritel Nunung Suhartini.
Sebagai entitas pengendali grup, bank bjb juga memperkuat kolaborasi dengan tiga bank anak dan dua lembaga keuangan non-bank, termasuk melalui sharing fee untuk meningkatkan efisiensi operasional dan profitabilitas.
Baca juga: Aset Rp215,9 Triliun, Bank BJB Mantapkan Pertumbuhan Berkelanjutan 2025
Komitmen terhadap keberlanjutan tercermin dari portofolio pembiayaan hijau yang mencapai Rp15,2 triliun hingga September 2025, dengan fokus pada sektor lingkungan, UMKM hijau, dan transportasi rendah emisi. Penerbitan Sustainable Bond senilai Rp1 triliun menjadi bukti nyata dukungan bank bjb terhadap agenda ekonomi berkelanjutan nasional.
Arah kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia memberikan dorongan positif bagi Bank BJB untuk meningkatkan daya saing dan profitabilitas. Salah satu langkah yang ditempuh adalah efisiensi biaya dana, yang dampaknya diperkirakan akan terlihat pada kuartal IV 2025 dan optimal pada kinerja penuh tahun 2026.
Selain itu, Bank BJB mendorong penghimpunan dana ritel dan kerja sama pengelolaan payroll, sekaligus memperkuat margin melalui manajemen loan pricing yang adaptif terhadap dinamika pasar. Strategi ini sejalan dengan ekspansi kredit konsumer dan penguatan rantai nilai ekosistem daerah, BUMD, serta program prioritas pemerintah.
Secara konsolidasi, total aset Bank BJB naik 2,8 persen menjadi Rp215,9 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat Rp160,2 triliun, sedangkan penyaluran kredit dan pembiayaan meningkat 3,5% menjadi Rp142,9 triliun. Rasio LDR terjaga di 85,3 persen, mencerminkan keseimbangan sehat antara likuiditas dan penyaluran kredit. (*)









