Perbankan

Laba Amar Bank Melonjak 193 Persen, Ini Catatan Penting dari Tiga Sekuritas

Jakarta – PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank), bank digital yang melayani segmen ritel dan UMKM mencatatkan pertumbuhan laba bersih hingga 193,81% di kuartal III/2023. 

Selain pertumbuhan laba yang cukup signifikan, Amar Bank juga mengalami kenaikan pendapatan bunga bersih yang konsisten, penyaluran kredit yang stabil, hingga strategi inovatif yang diluncurkan tahun ini.

Berikut catatan penting terkait kinerja luar biasa Amar Bank berdasarkan laporan dari tiga sekuritas antara lain, NH Korindo Sekuritas Indonesia (NKHSI), Reliance Sekuritas Indonesia, dan Sinarmas Sekuritas.

Amar Bank berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih secara year-on-year (YoY) sebesar 193,81% menjadi Rp162 miliar. Dibanding periode yang sama di tahun 2022 yang mencatatkan rugi Rp172,87 miliar. 

Secara quartal-on-quartal (QoQ) juga mencatatkan kenaikan sebesar +52,43% menjadi Rp77,14 miliar pada kuartal III-2023 (terdapat peningkatan dari kuartal II-2023 sebesar Rp50,61 miliar). 

Baca juga: Amar Bank Kedepankan Teknologi Mutakhir, Ciptakan Layanan Digital Inovatif

Secara spesifik, Reliance Sekuritas mencatatkan laba bersih Amar Bank pada akhir tahun 2023 ini mampu melampaui estimasi yang ditargetkan sebelumnya sebesar Rp84,9 miliar. 

Adapun, pendapatan bunga bersih Amar Bank secara YoY meningkat 28,29% menjadi Rp643,84 miliar, atau kenaikan secara QoQ sebesar 16,06% menjadi Rp243,43 miliar. 

Dua faktor pendorong berasal dari pertumbuhan kredit yang kuat sebesar 15,56% YoY dan penurunan signifikan pada beban bunga sebesar 48,92% YoY atau sebesar Rp52,92 miliar, jika dibandingkan dengan hasil tahun 2022 sebesar Rp106,61 miliar. 

Bahkan secara kuartal, beban bunga turun -21,26% menjadi Rp15,14 miliar di kuartal III-2023 dibandingkan dengan Rp19,23 miliar pada kuartal II-2023. 

Di sisi lain, pertumbuhan kredit meningkat menjadi sebesar Rp2,5 triliun, naik 10,63% secara kuartal dan tumbuh 15,56% YoY. Dalam menjaga pertumbuhan ini, Amar Bank tetap fokus pada penerapan strategi yang tepat serta mengedepankan prinsip kehati-hatian. 

Terbukti dari tingkat non-performing loan (NPL) yang turun 28 Bps QoQ menjadi 1,56% di kuartal III-2023.

Sebagai platform pinjaman digital, Tunaiku berkontribusi dalam penyaluran kredit terbesar dengan menyumbang sebanyak 57,9% di kuartal III-2023 dari keseluruhan pinjaman.

Selain itu, Amar Bank juga fokus dalam peningkatan kontribusi segmen kredit pada business banking. 

Sementara itu, pertumbuhan rasio CASA secara YoY turut meningkat hingga 24,21%. Pertumbuhan CASA yang konsisten diharapkan dapat menurunkan Cost of Funds (CoF) Amar Bank secara berkala. 

Keberhasilan strategi Amar Bank untuk mengurangi high-cost funds tercermin dari aplikasi perbankan digital Amar Bank, yang sudah diunduh lebih dari 500 ribu kali. 

Adapun fitur tabungan digital terbaru Brankas dari Amar Bank, menjadi sebuah inovasi yang memanfaatkan teknologi AI untuk memberikan perlindungan penuh pada aset nasabah, juga menjadi faktor pendorong pertumbuhan CASA. CASA diprediksi tumbuh secara moderat dengan CAGR 9,0% dari tahun 2023 hingga 2027.

Potensi dan Proyeksi Harga Saham AMAR

Di tengah catatan kinerja yang apik, tiga sekuritas memberikan proyeksi terhadap target harga saham AMAR. 

Baca juga: Terbang 193,8 Persen, Laba Bersih Amar Bank di Kuartal III-2023 jadi Segini

Reliance Sekuritas merujuk pada kinerja Amar Bank yang melebihi ekspektasi menetapkan harga saham AMAR sebesar Rp418 per saham (dengan rekomendasi BELI). 

Sinarmas Sekuritas dalam laporannya juga mencatatkan AMAR berhasil berkinerja di atas ekspektasi sehingga tetap mempertahankan rating harga beli saham Amar di Rp410. 

Lebih lanjut, NHKSI merekomendasikan harga saham AMAR Rp400 per saham dengan melakukan pendekatan valuasi Forward PBV Ratio. 

Selain itu, NHKSI juga menyoroti berbagai faktor pendukung rekomendasi antara lain pengembangan dan penerapan Collaborative Embedded Banking & Financing yang mendorong pertumbuhan kredit Amar Bank mengalami peningkatan dalam tiga tahun terakhir (2020-2023). (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Jelang Akhir Pekan, IHSG Ditutup Menghijau ke Level 7.195

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More

3 mins ago

BI Catat DPK Tumbuh 6 Persen per Oktober 2024, Ditopang Korporasi

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More

13 mins ago

Apindo Tolak Kenaikan PPN 12 Persen: Ancam Daya Beli dan Pertumbuhan Ekonomi

Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More

35 mins ago

BI Laporkan Uang Beredar Oktober 2024 Melambat jadi Rp9.078,6 Triliun

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar (M2) tetap tumbuh. Posisi M2 pada Oktober 2024 tercatat… Read More

1 hour ago

IIF Raih Peringkat Gold Rank pada Ajang Penghargaan ASRRAT

Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) kembali meraih peringkat "Gold Rank" dalam ajang Asia… Read More

2 hours ago

Hyundai New Tucson Mengaspal di RI, Intip Spesifikasi dan Harganya

Jakarta – Menjelang akhir 2024, PT Hyundai Motors Indonesia resmi merilis new Tucson di Indonesia. Sport Utility Vehicle (SUV)… Read More

2 hours ago