News Update

KUR BNI Sentuh 2.381 Petani Perhutanan Sosial

Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mendapat mandat untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada petani penggarap lahan hutan melalui Program Perhutanan Sosial yang digagas oleh pemerintah, dalam hal ini Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.

Penyaluran KUR tersebut dilengkapi dengan Kartu Tani dan perlengkapan pendukung produksi pertanian dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) serta program BUMN Cash For Work.

Pelaksana program tersebut ditandai oleh Panen Raya Jagung yang dilaksanakan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo di Desa Ngimbang, Kecamatan Palang, Tuban, Jawa Timur, Jumat (9 Maret 2018). Hadir pada kesempatan tersebut Menteri Koordinator Perekonomian RI Darmin Nasution, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri BUMN RI Rini Mariani Soemarno, Direktur Utama BNI Achmad Baiquni, serta Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI Catur Budi Harto.

“Jangan pinjam uang dari tengkulak. Lebih baik meminjam uang dari perbankan, terutama KUR, karena suku bunganya rendah, yaitu hanya 7 persen. Dan kalau pinjam uang harus dikembalikan ya,” ujar Jokowi melalui keterangan persnya di Jakarta, Jumat 9 Maret 2018.

Sebelumnya, BNI menjadi bank pertama yang menyalurkan pembiayaan KUR dengan kerangka Program Perhutanan Sosial tahap pertama bagi petani penggarap di Probolinggo, Jember, Lumajang, Madiun, Tulungagung, dan Tuban.

Dienam lokasi tersebut telah disalurkan KUR kepada 1. 715 petani penggarap sebesar Rp10,443 miliar dengan total luas lahan 5.717 Hektar (Ha) di 6 kabupaten di Jawa Timur. BNI akan terus mendistrisbusikan KUR kepada sisa petani penggarap lainnya pada penyaluran KUR BNI tahap kedua nanti.

Sebagai kelanjutan dari program tahap pertama, pada tahun 2018 ini, Program Perhutanan Sosial akan diperluas ke 3 Kabupaten, yaitu Malang, Blitar, dan Bojonegoro. Dengan demikian, total luas lahan Perhutanan Sosial yang didukung BNI seluas 14.713,5 Ha dengan total jumlah petani penerima SK sebanyak 11.921 orang.

Baca juga: Tahun ini, BNI Targetkan KUR Capai Rp13,5 Triliun

Acara tersebut juga diikuti oleh ribuan petani dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dari Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) dari Tuban dan sekitarnya. Dalam acara ini dilakukan panen raya jagung hasil petani penggarap hutan penerima KUR di LMDH Ngimbang Makmur seluas 77,5 Ha. Penyaluran KUR, Kartu Tani, dan CSR BNI di Tuban merupakan acara penyerahan Program Perhutanan Sosial tahap ke-2 tahun 2018 di Jawa Timur yang diselenggarakan oleh BNI.

Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengungkapkan, untuk mewujudkan cita-cita mensejahterakan masyarakat penggarap lahan hutan, BNI selalu dilibatkan sebagai lembaga keuangan yang dapat menyalurkan pembiayaan sekaligus mempercepat peningkatan literasi keuangan di kawasan hutan terutama lahan kritis atau lahan gundul sekitar hutan.

“Untuk itu, BNI mengajak para petani penggarap lahan hutan menjadi masyarakat yang aktif melakukan transaksi perbankan, dan mengubah mereka dari masyarakat yang bukan nasabah menjadi nasabah BNI,” tambah Baiquni.

Sebagai bentuk pemberdayaan dan penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat, Pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN RI menyelenggarakan program Cash For Work, yaitu program padat karya yang dimulai oleh Joko Widodo mulai Januari 2018. Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan daya beli masyarakat kelas bawah.

Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah Normalisasi Saluran Irigasi Tersier Pasca Banjir Bengawan Solo sepanjang 12 Kilometer (KM), untuk 5 Desa di Kecamatan Rengel. Dengan Tenaga sebanyak 500 orang dan Pengerasan jalan Desa Ngimbang sepanjang 1,1 Km untuk akses masyarakat desa hutan dengan Tenaga. Total anggaran yang disiapkan untuk Program Cash For Work ini sebesar Rp 225 juta yang beraasal dari sinergi BUMN (BNI, Bulog, Perhutani dan PTPN).

Sebagai percepatan program ini, BNI juga melengkapi dukungannya kepada masyarakat penggarap hutan di 3 kabupaten yaitu Kabupaten Tuban, Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Malang dengan bantuan 2 Handtractor, 2 Pompa Air, Perbaikan sarana jalan, Peningkatan mutu pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Al Busyro di Kabupaten Tuban, sedangkan di Kabupaten Bojonegoro diberikan bantuan 1 unit kultivator, 2 pompa air, 2 unit traktor, 1 unit penanam, 3 unit pemipil, adapun bantuan yang disalurkan di Kabupaten Malang adalah 4 Mesin Cacah Porang dengan nilai total CSR yang tersalurkan senilai Rp 284 juta. (*)

Suheriadi

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

7 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

8 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

9 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

9 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

11 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

11 hours ago